Dua Stasiun Pengumpul Gas Proyek Paku Gajah Resmi Beroperasi

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Arnold Sirait
6/12/2017, 11.46 WIB

PGDP berada di dua kabupaten, yaitu Muara Enim dan Ogan Komering Ulu. Gas yang dihasilkan dari SPG Paku Gajah dan SPG Kuang disalurkan ke konsumen PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Tidak hanya PGN, gas itu juga disalurkan ke konsumen lainnya di Sumatera Selatan.

Menurut Nanang, kebutuhan gas di Sumatera Bagian Selatan  cukup tinggi. Berdasarkan data  Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas),  total kebutuhan gas di Sumatera Selatan saja tahun ini mencapai 1.013,9 MMSCFD.

Dari jumlah tersebut, hanya  353,2 MMSCD yang sudah memiliki komitmen. Sementara itu, yang sudah dialokasikan tercatat ada 330,7 MMSCD.  Di luar itu, ada potensi pasar sekitar 330 MMSCFD untuk  kebutuhan pembangkit listrik  yang dikelola PLN maupun pembangkit listrik yang dikelola swasta (independent power producer/IPP) serta pasokan gas  untuk jaringan gas kota.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar gas yang cukup besar di Sumsel dan memperpanjang masa produksi (plateau), Pertamina EP Asset II juga mengembangkan lapangan migas secara terintegrasi di sekitar area Paku Gajah. Salah satunya dengan melakukan pemboran eksplorasi dan pengembangan PGDP.

Beberapa pengeboran sumur pengembangan juga sudah dilakukan sejak 2010. Kemudian berlanjut pada 2013 melalui tahapan rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/POD) yang telah disetujui SKK Migas Januari 2013.

(Baca: Pertamina EP Dapat Tambahan Gas dari Sumur Baru Paku Gajah)

Di sisi lain, pengoperasian fasilitas produksi PGDP ini juga untuk mempercepat monetisasi aset Pertamina EP. Sehingga mendapatkan potensi eksplorasi di struktur Pagardewa, Karangdewa, Prabumenang, Tasim, Pemaat, Kuang Selatan, Lavatera, dan Piretrium dapat diproduksi secara ekonomis.

Halaman: