Pertamina Batal Kelola Blok East Kalimantan

Katadata | Arief Kamaludin
18/9/2017, 19.15 WIB

Sebenarnya, jika jumlah dana yang harus ditanggung itu sedikit, blok itu masih ekonomis."Selain menanggung beban yang di depan, kami juga menanggung beban di belakang. Kalau kecil tidak apa-apa, bisa kami depresiasi," kata Elia beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Tunggal belum mau berkomentar mengenai hal ini. "Pak Direktur Jenderal Migas akan melaporkan dulu ke Menteri ESDM besok di rapat pimpinan Kementerian ESDM," kata dia.

Saat ini, Blok East Kalimantan masih dikelola Chevron Indonesia. Namun, pada Januari 2016 lalu, perusahaan asal Amerika Serikat itu, memutuskan mengembalikan aset-aset tesrebut kepada pemerintah setelah kontrak berakhir 24 Oktober 2018.

Di sisi lain, sejak awal Januari hingga akhir Juni, produksi  minyak blok tersebut mencapai 18,2 ribu barel per hari (bph). Sedangkan target dalam rencana kerja dan anggaran adalah 18,5 ribu bph.  

Adapun pada Januari lalu, Kementerian ESDM secara resmi telah menugaskan delapan blok migas kepada Pertamina. Delapan blok tersebut adalah Sanga-Sanga, East Kalimantan, Tengah, Tuban, Ogan Komering, South East Sumatera (SES), Attaka dan NSO.

Halaman: