Sumur Blok Mahakam yang Dibiayai Pertamina Bertambah Jadi 17 Sumur

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Suasana pengeboran sumur di masa transisi alih kelola ke PT Pertamina Hulu Mahakam, di RIG Maera, South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Senin (7/8). PT Pertamina Hulu Mahakam telah ditunjuk pemerintah menjadi pengelola wilayah kerja Blok Mahakam yan
15/9/2017, 17.49 WIB

Head of Corporate Communication Total E&P Indonesie Kristanto Hartadi juga sebelumnya mengatakan pengeboran di Mahakam akan menggunakan jasa dari PT Apexindo Pratama Duta Tbk. Meski Kristanto, tidak bersedia menyebutkan nilai kontrak, dalam materi paparan publik akhir 2016, manajemen Apexindo mengungkapkan bahwa tarif sewa harian jack-up rig saat ini terus melorot menjadi sekitar US$ 55 ribu-65 ribu seiring dengan penurunan harga minyak dunia.

Dengan kurs Rp 13.300 per dolar AS saat ini, tarif sewa hariannya maksimal hampir Rp 900 juta.  Jika mengacu kepada masa kontrak baru pengeboran Blok Mahakam selama enam bulan maka nilai sewa satu rig tersebut mencapai sekitar US$12 juta atau Rp 160 miliar.

Industri penyewaan rig memang sangat tergantung pergerakan harga minyak dunia yang sampai sekarang masih rawan, atau belum menunjukkan tanda-tanda penguatan yang berarti. Pangkal masalahnya adalah permintaan masih lemah sementara pasokan terus bertambah.

(Baca: Apexindo Gaet Kontrak Baru Pengeboran Blok Mahakam dari Total)

Di sisi lain, dari data SKK Migas, sejak awal Januari hingga akhir Juni lalu, produksi gas di Blok Mahakam mencapai 1.504 mmscfd atau 105% di atas target rencana kerja dan anggaran tahun 2017. Produksi minyak juga 103% lebih tinggi dari target mencapai 55.100 barel per hari (bph).

Halaman: