Jamin Pasokan, PLN Siap Bangun SPBU untuk Mobil Listrik

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
21/7/2017, 20.42 WIB

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mendukung program pemerintah untuk mengembangkan program mobil listrik. Bahkan perusahaan pelat merah ini menjamin pasokan listrik sebagai bahan bakar mobil itu.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir menjamin tidak akan ada kekurangan pasokan listrik untuk mobil tersebut karena ada beberapa daerah yang mengalami surplus, seperti di Jawa Timur. "Kami tidak khawatir, pasokan cukup," kata dia di Jakarta, Jumat (21/7).

(Baca: Pemerintah Siapkan Beragam Insentif Mobil Ramah Lingkungan)

Sofyan juga mengatakan perusahaan yang dipimpinnya itu siap untuk membangun Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di ruang umum. Ini untuk memudahkan masyarakat mengisi ulang bahan bakar berupa listrik.

Menurut Sofyan, tempat pengisian daya listrik ini juga akan lebih fleksibel. Bahkan bisa dilakukan di mana saja termasuk di rumah. "Jangan panik. Membangunnya juga murah kayak bikin stop kontak saja," kata dia.

Saat ini pemerintah memang tengah mengembangkan mobil listrik. Untuk mendukung program tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)O Ignasius Jonan sudah menyurati Presiden Joko Widodo akhir Juni lalu. (Baca: Surati Jokowi, Jonan Minta Dukungan Kembangkan Mobil Listrik)

Inisiatif Jonan ini terinspirasi dari kunjungannya ke Tiongkok beberapa waktu lalu. Sebagai tindak lanjutnya, Sekretaris Kabinet, akan mengundang pemangku kebijakan lainnya seperti Kementerian Perindustrian untuk membahas masalah tersebut.

Selain mengejar target pengembangan energi baru terbarukan, program mobil listrik ini juga bisa memberikan dampak positif lainnya bagi negara. Pertama, menurunkan ketergantungan bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini konsumsinya terus meningkat.

(Baca: Luhut Minta BPPT Kembangkan Proyek Mobil Listrik)

Kedua, upaya ini dapat membuat lingkungan menjadi bersih. Selain itu juga  menjadi solusi terkait komitmen pemerintah untuk menurunkan efek rumah kaca sesuai perjanjian iklim Paris. "Ini menurut saya ya," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, Rida Mulyana beberapa waktu lalu.