ExxonMobil Tawarkan Teknologi Berbiaya Besar untuk East Natuna

Arief Kamaludin|KATADATA
21/7/2017, 10.37 WIB

Hal senada pun disampaikan Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam. Ia menganggap Blok East Natuna kurang tepat jika disebut ladang gas karena kadar CO2nya mencapai 72%. Namun lebih tepat disebut lapangan CO2 yang memiliki gas methan.

Mengenai penggunaan teknologi, Syamsu belum mau berkomentar banyak. "Masalah teknologi akan kami bicarakan setelah ada konsorsium baru," kata dia kepada Katadata, Kamis (20/7).

Sebelumnya, konsorsium East Natuna ini terdiri dari ExxonMobil, PTT EP dari Thailand dan Pertamina sebagai pemimpinnya. Namun, Exxon akhirnya mundur dari konsorsium tersebut dengan mengirimkan surat ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

(Baca: Jonan: Exxon Tak Lanjutkan Investasi di Blok East Natuna)

Dalam surat tersebut Exxon menyatakan tidak akan terlibat dalam investasi, melainkan akan mendukung dari segi teknologi. “Exxon mengirimkan surat ke kami bahwa mereka tidak ada rencana meneruskan investasi di East Natuna,” kata Menteri ESDM Ignasius Jonan di Istana, Jakarta, Senin (17/7).

Halaman: