Kemenperin: Pertamina Batal Beli Gas dari Blok Masela

Arief Kamaludin|KATADATA
12/6/2017, 21.07 WIB

Terkait harga jualnya nanti, menurut Khayam akan terjadi perubahan. Jika sebelumnya ketiga industri tersebut menghendaki harga jual gas sekitar US$ 3 per mmbtu, saat ini mencapai US$ 5,5 per mmbtu. Pertimbangannya, harga minyak dunia mulai naik.

Formula harganya dengan memasukkan komponen harga minyak dunia dan harga komoditas seperti pupuk yang juga sudah mengalami kenaikan di pasar global. Selain itu, mempertimbangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari penjualan gas Masela agar tidak hilang. "Itu cukup kelayakannya," kata Khayam.

Di sisi lain, terkait rencana Sinopec masuk juga di kawasan industri Masela, Khayam belum mau berkomentar banyak. Ia malah menyarankan perusahaan asal Tiongkok itu membentuk konsorsium dengan tiga perusahaan yang sudah ada. 

(Baca: Jonan ‘Jemput Bola’ Tawarkan Investasi Hulu Migas ke BUMN Tiongkok)

Sementara itu, Vice President Corporate Services Inpex Nico Muhyiddin mengaku tidak mengetahui rencana pemerintah mencari pembeli gas pipa Blok Masela sebesar 474 mmscfd. Alasannya sesuai dengan surat SKK Migas, mereka hanya diminta mengerjakan desain awal dengan konsep kapasitas produksi gas 9,5 mtpa untuk gas alam cair (LNG) dan 150 mmscfd untuk gas pipa.

"Nah kalau memang yang (urusan) lain-lainnya itu memang dari Kementerian Perindustrian. Kami tidak ikut itu," kata dia. 

Halaman: