Mau Investasi Rp 67 Triliun, Uni Emirat Arab Minta Jaminan Pemerintah

setkab.go.id
Rombongan Menteri Energi Uni Emirat Arab menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/5)
18/5/2017, 21.10 WIB

Selain itu, ada pula minat investasi di bidang energi terbarukan oleh perusahaan Uni Emirat Arab yakni Masdar. Perusahaan ini berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia. Masdar juga telah melakukan pembicaraan mengenai hal ini bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan delegasi Uni Emirat Arab datang di waktu yang tepat, ketika Indonesia sedang merevolusi energi ke arah energi terbarukan. Di samping itu dia juga berharap dengan adanya gas serpih (shale gas) di Amerika Serikat, maka pasokan minyak dan gas bumi di Timur Tengah dapat dialihkan ke Asia seperti Indonesia.

"Tapi yang jelas revolusi energi terbarukan akan semakin dipahami saat ini," kata Jokowi. (Baca: Listrik Tenaga Surya Makin Murah, Indonesia Masih Tertinggal)

Selain energi, pemerintah juga menjajaki kerja sama maritim, yakni di sektor kepelabuhan dengan. Dubai Port juga telah membicarakan rencana kerja sama ini dengan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pelabuhan yakni PT Pelindo I (Persero) dan PT Pelindo III (Persero).

Kerja sama tersebut nantinya akan berupa investasi di bidang peralatan pendukung untuk pelabuhan. "Kerjasamanya di bidang teknologi karena mereka punya teknologi dan peralatannya," kata Arcandra. (Baca: Jokowi Minta Pengelolaan Kuala Tanjung Libatkan Operator Besar)

Halaman: