Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengklaim Inpex Corporation menyepakati pengerjaan desain awal atau pre-FEED Blok Masela dilakukan dalam satu tahap. Padahal, sebelumnya pemerintah menyepakati kajian dilakukan dalam dua fase sesuai permintaan Inpex.
Jonan mengakui penentuan tahapan pre-FEED Blok Masela sempat memicu perdebatan antara pilihan satu tahap dan dua tahap. Namun, setelah mengunjungi petinggi Inpex di Jepang beberapa hari lalu, permasalahan itu sudah selesai.
''Sudah bilang pre-FEED-nya satu tahap saja, terus mereka (Inpex) sepakat,'' kata Jonan di Jakarta, Rabu (17/5). (Baca: Rumitnya Mendesain Proyek Masela yang Memicu Kemarahan Jonan)
Untuk mempercepat proses pre-FEED itu, Jonan meminta Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar berkoordinasi dengan Inpex. Mereka akan membahas hal teknis untuk memulai kajian itu.
Dalam tahapan pre-FEED ini, Inpex mengkaji berbagai opsi mengenai kapasitas produksi dan lokasi pembangunan kilang. Adapun mengenai lokasi, Jonan tidak mau hanya dua opsi. “Kesepakatannya saya tidak mau dua lokasi, tapi tiga,'' katanya.
(Baca: Kementerian ESDM Izinkan Pengadaan Teknologi Masela Tanpa Lelang)
Sebelumnya ada dua opsi lokasi untuk kilang Blok Masela yakni Yamdena dan Aru. Jarak Blok Masela dengan Pulau Yamdena 183 kilometer (km). Sedangkan Aru memiliki jarak 512 km dengan ladang gas tersebut.
Sementara itu, Vice President Corporate Services Inpex Nico Muhyiddin mengatakan sudah menjalani rapat dengan Menteri ESDM. Rapat tersebut memutuskan tahapan Pre-FEED akan dilakukan dalam satu tahapan. (Baca: Kementerian ESDM Kaji Kriteria Evaluasi Desain Awal Proyek Masela)
Namun, agar proses itu bisa berjalan lancar perlu kriteria yang disepakati bersama. “Produksi sudah disebutkan, untuk lokasi ada beberapa pilihan,” ujar dia.