Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mulai menyusun target kinerja untuk 2017. Setidaknya ada enam program prioritas pada tahun depan, mulai dari sektor hulu sampai hilir minyak dan gas bumi (migas).

Target pertama adalah meningkatkan kapasitas kilang minyak di dalam negeri. Saat ini, kapasitas kilang minyak yang beroperasi hanya sebesar 800 ribu barel per hari (bph). Padahal, kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri sebesar 1,16 juta bph.

"Kami akan bikin kilang lebih efisien," kata Jonan dalam acara diskusi akhir tahun sektor migas "Kinerja 2016 dan Outlook 2017" di Jakarta, Senin (19/12).

Kedua, peningkatan pembangunan jaringan gas kota. Peningkatan ini penting untuk menghemat biaya pembelian tabung elpiji. Dalam APBN 2017, target pembangunan memang menurun dibandingkan tahun ini, karena ada pemotongan anggaran. (Baca: 2017, Seluruh Izin Migas Gunakan Sistem Online)

Target pembangunan jaringan gas sebanyak 88.915 sambungan rumah tangga (SR), sedangkan tahun depan targetnya 56.432 sambungan. Namun, Jonan berencana meningkatkan target tersebut hingga 100 ribu sambungan rumah tangga.

Ketiga, pengalihan subsidi elpiji. Harapannya, pemerintah bisa memangkas subsidi elpiji agar lebih tepat sasaran. Tahun ini, pengalihan subsidi mencapai Rp 7,75 triliun.

Keempat, peningkatan lifting atau produksi siap jual migas. Tahun depan, realisasi lifting diharapkan bisa menembus target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. (Baca: 2017, Exxon Genjot Produksi Blok Cepu Hingga 200 Ribu Barel)

Jonan menargetkan pencapaian lifting tahun depan bisa mencapai 825 ribu bph. Angka ini lebih tinggi dari target yang ada dalam APBN 2017 sebesar 815 ribu bph.


Lifting Minyak Indonesia 2016

Selain itu, Jonan menargetkan kenaikan target lifting gas. Pada APBN 2017, pemerintah mematok target lifting gas sebesar 1.150 mboepd. “Saya tidak mau targetnya turun," kata dia.

Kelima, Kementerian Energi akan meningkatkan alokasi gas domestik seiring meningkatnya kebutuhan di dalam negeri. Tahun ini, kebutuhan gas bumi dalam negeri sudah mencapai 59 persen atau sekitar 4.062 bbtud. Tahun depan akan ditingkatkan menjadi 62 persen atau sekitar 4.917 bbtud.

Selain pasokan dari dalam negeri, Jonan mengupayakan pasokan luar negeri, salah satunya dari Iran. Dalam kunjugannnya ke Iran beberapa waktu lalu, negeri para mullah itu telah sepakat memasok elpiji lebih dari 500 ribu metrik ton ke Indonesia. "Harga gas di sana itu murah sekali," kata Jonan. (Baca: Iran Komitmen Bangun Kilang, Bendungan, dan Pembangkit 5 GW)

Target prioritas yang terakhir adalah penetapan wilayah kerja. Tahun depan, penawaran wilayah kerja migas akan semakin banyak. Ada 10 wilayah kerja migas yang terdiri dari delapan wilayah kerja migas konvensional dan dua wilayah kerja migas nonkonvensional yang akan ditawarkan tahun depan.