Produksi Blok Cepu Bisa Ditingkatkan Jadi 205.000 Barel

www.skkmigas.go.id
Penulis: Safrezi Fitra
27/3/2015, 14.41 WIB

KATADATA ? Pemerintah menyebut produksi minyak di Blok Cepu bisa ditingkatkan menjadi 205.000 barel per hari (bph). Dengan perkiraan ini, pemerintah sangat yakin bisa mengejar target produksi minyak tahun ini sebesar 825.000 bph.

"Jadi memang di Plan Of Development (POD) ditulis 165.000 bph, kemudian setelah dipelajari ada opportunity jadi 205.000 bph," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi di kantornya, Jakarta, Kamis (26/3).

(Baca: Lifting Minyak, Kementerian ESDM Lebih Optimistis)

Amien mengatakan perkiraan ini didasarkan pada perkembangan produktivitas Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu. Puncak produksi akan terjadi pada November dan Desember 2015, kemudian akan stabil di angka 165.000 bph pada Januari 2016 hingga hingga 24 bulan setelahnya. 

Amien juga mengatakan Lapangan Banyu Urip akan melakukan lifting pertama pada April 2015. Besarannya diperkirakan mencapai 600.000 barel pada bulan tersebut atau 20.000 bph. 

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said lifting pertama tersebut dilakukan setelah Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengeluarkan izin pemanfaatan gas flare. 

Sistem flare memang lazim pada industri migas. Flare merupakan sistem pengaman dari gas yang keluar dari sistem proses, dengan cara membakar gas yang keluar tersebut. Namun, dampak dari pembakaran gas pada sistem flare menjadi salah satu penyebab emisi CO (karbonmonoksida), SOx dan NOx  ke udara yang dapat menyebabkan pemanasan global.

Makanya flare ini harus dikurangi dan dimanfaatkan untuk produksi. Dengan adanya izin tersebut maka ada kepastian atau jaminan akan produksi. Sudirman juga berharap ketika nanti Blok tersebut mencapai puncaknya, dapat menyumbang 20 persen dari target lifting sebesar 825.000 bph. 

"Kalau lihat optimis, target cepu tercapai. Kami bicara dengan menteri kehutanan untuk minta izin manfaatkan gas flare," ujar dia.

Dari catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) realisasi rata-rata lifting minyak dari awal Januari 2015 sampai saat ini hanya 764.000 bph. Angka tersebut masih di bawah target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 yakni 825.000 bph. 

Reporter: Arnold Sirait