Meski Naik Menembus US$ 44/Barel, Harga Minyak dalam Tren Penurunan

KATADATA
Ilustrasi, kilang minyak. Meski pergerakannya naik, harga minyak global masih dalam tren penurunan karena pelaku pasar masih khawatir terkait pemulihan ekonomi.
Penulis: Agung Jatmiko
21/8/2020, 09.10 WIB

Sebagai informasi, pada Kamis (20/8) jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran di AS kembali meningkat menjadi 1,1 juta orang. Dari jumlah ini, sebanyak 891.510 merupakan orang yang baru pertama kali mengajukan tunjangan.

Sementara jumlah orang yang mengajukan insentif dampak pandemi atau Pandemic Unemployment Assistance meningkat menjadi 542.797 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi AS masih diselimuti ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, sehingga prospek permintaan minyak global pun terpengaruh. Pasalnya, jika salah satu perekonomian terbesar di dunia ini stagnan, maka konsumsi bahan bakar pun akan turun.

Sebelumnya, OPEC+ mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa pulihnya permintaan minyak global kemungkinan tidak akan tercapai dalam waktu dekat. Alasannya, karena krisis ekonomi yang disebabkan pandemi corona mungkin membutuhkan waktu yang panjang untuk selesai, meski ada vaksin sekalipun.

Selama pandemi corona permintaan minyak global memang cenderung rendah, dengan tingkat penurunan mencapai 14% per 14 Agustus 2020. Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan produksi sudah turun hingga 1,6 juta barel hingga akhir pekan lalu, karena permintaan yang rendah.

Halaman: