Menteri ESDM Minta Freeport Percepat Rampungkan Smelter di Gresik
PT Freeport Indonesia menargetkan pembangunan proyek smelter di Gresik, Jawa Timur, dapat rampung pada akhir 2023. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Arifin Tasrif meminta proses pengerjaan proyek smelter tersebut dipercepat agar memberikan manfaat nyata bagi negara.
"Saya berharap proyek smelter PT Freeport ini bisa segera selesai, kami akan terus mendorong ini, karena jika ini selesai tinggal mendorong industri hilirnya supaya bisa berkembang," ujar Arifin usai kunjungan kerja ke proyek tersebut seperti dikutip dari laman resmi Kemnterian ESDM, Rabu (2/1).
Proyek smelter ini menelan investasi US$ 3 miliar dengan jangka waktu pembangunan lima tahun. Adapun Freeport mencatat volume penjualan tembaga dan emas pada pada semester I-2020 menurun. Hal ini berlawanan dengan kinerja produksi yang justru mengalami peningkatan sebesar 18,88% untuk tembaga dan 7,91% emas, dibandingkan semester I tahun lalu seperti terihat dalam databoks di bawah ini.
Seusai mengunjungi lokasi proyek smelter, Arifiin mengunjungi lokasi proyek kilang Tuban. Kilang Tuban merupakan satu dari tujuh proyek kilang yang ditugaskan Pemerintah untuk dibangun oleh PT Pertamina. Ia juga berharap Pertamina dapat mempercepat pembanguna Proyek Kilang Tuban.
"Pemerintah juga terus mendorong percepatan Proyek Kilang Tuban. Saya berharap Proyek Kilang Tuban juga dapat berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan diharapkan, selesai pada tahun 2026 bahkan diharapkan dapat dilakukan percepatan," katanya.
Arifin juga mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan PT Pertamina dan Rosneft untuk mempercepat pembangunan kilang ini sesuai dengan waktu dan target yang sudah ditentukan.
Saat ini proyek Kilang Tuban berada pada tahap studi Engineering/General Engineerging Design atau GED dengan progres overall Basic Engineering Design mencapai 51,56%.
Proyek Kilang Tuban merupakan proyek yang sangat strategis karena pembangunan kilang minyak akan terintegrasi dengan petrokimia. Kapasitas pengolahan minyak mentah pada kilang ini akan mencapai 300 ribu barel minyak per hari dan produksi petrochemical mencapai 3.600 kilo ton per annum. Adapun nilai investasinya mencapai US$ 16 miliar.
Selain itu, Kilang Tuban juga akan memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kualitas Euro V (BBM ramah lingkungan), yaitu gasoline sebesar 80 ribu barel per hari dan diesel sebesar 98 ribu barel per hari.