Harga Gas Disepakati, Rencana Pengembangan Blok Sakakemang Akan Terbit

Katadata
Ilustrasi. Pengembangan Blok Sakakemang berlanjut setelah pemerintah dan Repsol menyepakati harga gasnya.
19/11/2020, 19.45 WIB

Stakeholder Relation Manager Repsol Amir Faisal Jindan menyampaikan perusahaan tetap berkomitmen untuk mengembangkan blok migas itu. Repsol berharap pemerintah dapat menyetujui proposal PoD 1 yang telah diajukan. "Untuk Sakakemang masih dalam proses internal di Kementerian," kata dia kepada Katadata.co.id.

Temuan Cadangan Gas Jumbo Di Blok Sakakemang

Sebagai informasi, Repsol mengumumkan temuan potensi cadangan gas di KBD-2X Blok Sakakemang pada Februari tahun lalu. Tak tanggung-tanggung, temuan ini memiliki potensi gas bumi sebesar 2 triliun kaki kubik (TCF).

Berdasarkan paparan data kala itu, penemuan terbesar dunia lainnya berada di Sumur Calypso 1 di Siprus sebesar 3,5 triliun kaki kubik. Kedua, Sumur Obskaya Severnaya 1 di Rusia sebanyak 3 triliun kaki kubik. Lalu, Sumur 1-STAT-010A-SPS di Brazil sebesar 2 triliun kaki kubik. Dan terakhir, sumur KBD-2X di Indonesia.

Exploration Manager South East Asia Repsol, David Remos Herrero menilai temuan ini bernilai ekonomis tinggi. “Kami harapkan produksinya terlaksana dalam lima tahun,” ujarnya. Perusahaan kemudian mempercepat dan menargetkan produksi pertama gas di blok tersebut bisa pada 2022. Pemerintah pun mendukung langkah tersebut.

Bahkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ketika itu, Arcandra Tahar, mendorong produksinya di akhir 2021. Ia pun mengatakan untuk mengajukan rencana pengembangan di wilayah kerja tersebut Repsol hanya perlu mengebor lagi satu sumur. "Akhir tahun ini targetnya sudah harus selesai," ujarnya pada tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan