Cegah Kasus Chevron Terulang, Pemerintah Bakal Sensus Blok Migas

Katadata
Ilustrasi. Pemerintah akan melakukan sensus atau pendataan blok migas yang akan beralih kelola.
18/12/2020, 18.41 WIB

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto sebelumnya meminta agar proses kajian untuk mencari formula EOR di Blok Rokan dapat segera dilakukan. "Ada empat formula, yang tiga diberikan (Chevron), yang satu enggak. Ya sudah diambil saja inti dari tiga campuran ini," ujar dia pada bulan lalu. 

Ia yakin Indonesia mampu menemukan formulanya karena memiliki pusat penelitian dan pengembangan teknologi migas. Misalnya, Lemigas, PT LAPI Laboratories, dan Institut Teknologi Bandung. "Kita punya banyak expert (ahli), duit risetnya bisa dicari. Masa nggak bisa menemukan satu formula yang tidak diberikan oleh Chevron," ujarnya.

Medco Buka Peluang Gabung ke Blok Rokan

PT Medco Energi Internasional Tbk membuka peluang bergabung mengelola Blok Rokan bersama Pertamina. Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro mengatakan perusahaan selalu mencermati setiap peluang bisnis yang ada. "Kalau terms and condition serta harganya cocok, pasti kami akan kejar," kata dia pekan lalu.

Saat ini Pertamina memang sedang mencari mitra untuk mengelola Blok Rokan. Hal ini pun sesuai dengan arahan pemerintah. Hilmi mengatakan Medco terbuka jika Pertamina meminta untuk bergabung dalam memburu cadangan migas baru. "Kami dengan senang hati menyambut itu," ujarnya. 

Sinergi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam menggenjot capaian target produksi minyak 1 juta barel di 2030. Medco memiliki empat strategi untuk berkontribusi dalam target itu. Pertama, mengurangi tingkat penurunan produksi minyak. Kedua, mengubah sumber daya minyak menjadi cadangan.

Lalu, mengoptimalkan penerapan teknologi tingkat lanjut, seperti teknologi pengurasan sumur minyak atau enhanced oil recovery (EOR). Terakhir, melakukan kegiatan eksplorasi secara masif. “Keempat-empatnya sedang kami laksanakan secara paralel,” ucap Hilmi. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan