PGN Minta Penurunan Harga Gas di Hulu

ANTARA FOTO/M N Kanwa/foc.
Ilustrasi. PT Perusahaan Gas Negara Tbk meminta dukungan pemerintah, berupa insentif penurunan harga gas di sektor hulu.
27/1/2021, 18.30 WIB

PT Perusahaan Gas Negara Tbk meminta dukungan pemerintah, berupa insentif penurunan harga gas di sektor hulu. Insentif ini untuk pengembangan jaringan gas bumi sektor rumah tangga alias Program PGN Sayang Ibu.

Direktur Utama PGN Suko Hartono menyebut perusahaan menerima harga gas di hulu saat ini sebesar US$ 4,72 per juta British Thermal Unit (MMBTU).  Untuk program tersebut usulannya menjadi menjadi US$ 2 per juta British Thermal Unit. 

Dengan penurunan harga, harapannya dapat meningkatkan kinerja operasional niaga gas bumi sebesar 12% dibandingkan 2020. “Target ini dapat tercapai dengan adanya tambahan market baru,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII, Rabu (27/1). 

Realisasi kinerja operasional niaga gas bumi pada 2020 sebesar 815 miliar British Thermal Unit per hari (BBTUD). Targetnya tahun ini angkanya dapat naik menjadi 912 miliar British Thermal Unit per hari. 

Perusahaan terus mendukung kebijakan penetapan harga gas maksimum US$ 6 per juta British Thermal Unit untuk pelanggan industri tertentu. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 8 Tahun 2020 dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 89K Tahun 2020. 

Namun, Suko menyebut alokasi gas belum maksimal. Realisasinya baru sekitar 64,14% dari total alokasi. PGN berharap sektor industri, melalui Kementerian Perindustrian, dapat memanfaatkannya lebih banyak lagi. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan