Produksi Minyak di AS Turun, Harganya Melejit Tembus US$ 67

KATADATA
Ilustrasi. Harga minyak naik, tembus US$ 67 per barel.
Penulis: Sorta Tobing
25/2/2021, 11.40 WIB

Pelaku pasar khawatir penurunan produksi dapat terjadi dalam jangka panjang. “Penurunannya terjadi dalam satu minggu, ada kemungkinan masalah lebih banyak muncul setelah itu,” kata analis senior Price Futures Phil Flynn.

Melansir Bloomberg, harga minyak berjangka Brent naik 0,28% ke US$ 67,23 per barel. Lalu, harga minyak West Texas Intermediate bertambah 0,11% menjadi US$ 63,29 per barel pada pukul 11.00 WIB.

Penguatan Harga Minyak

Pada tahun ini harga minyak terus melakukan reli. Penguatannya hampir 30% sejak awal tahun. Sentimen vaksinasi Covid-19 di beberapa negara plus pemotongan pasokan dari organisasi negara pengekspor minyak serta sekutunya alias OPEC+, turut mendorong kenaikan tersebut. 

Beberapa investor bahkan telah menumpuk kontrak opsi minyak hingga US$ 100 per barel. Minat terhadap bursa berjangka komoditas sedang naik karena tekanan inflasi yang meningkat. 

OPEC+ akan membahas pelonggaran moderat produksi minyak mulai April 2021. Langkah ini sebagai upaya untuk menjaga harga tetap stabil. Mayoritas anggota menyarankan angka produksi tetap ditahan stabil karena ketidakpastian global masih terjadi. 

Halaman:
Reporter: Antara