Kilang Balongan Terbakar, Pertamina Pastikan Stok BBM Tak Terganggu

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/pras.
Warga menyaksikan kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari.
Penulis: Antara
Editor: Sorta Tobing
29/3/2021, 09.42 WIB

PT Pertamina (Persero) memastikan distribusi pasokan bahan bakar minyak (BBM) tidak terganggu meskipun terjadi kebakaran di Kilang Balongan, Indramayu, jawa Barat. 

Kebakaran terjadi pada tangki T-301G sekitar pukul 00.45 WIB. Saat itu kondisi cuaca sedang terjadi hujan lebat disertai petir. Nyalar api terlihat dari jarak lima kilometer. 

"Dengan adanya insiden ini, kami memastikan pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal," kata Corporate Secretary Subholding Refining Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya dalam keterangan tertulisnya. 

Ratusan warga telah melakukan evakuasi ke tempat aman. Mereka yang mengugsi merupakan warga dari Desa Balongan, lokasi yang paling dekat dengan tempat kejadian. 

Sekitar 200 warga mengungsi ke Pendopo Kabupaten Indramayu. Lalu, 400 warga di Islamic Center Indramayu. Terakhir, 350 warga di GOR Perumahan Bumi Patra.

Saat insiden terjadi, Pertamina menyebutkan ada empat warga yang tengah melintas sehingga mengalami luka bakar dan langsung dirujuk untuk perawatan intensif di RSUD Indramayu.

Perusahaan telah melakukan pemblokiran jalan menuju sekitar lokasi, dibantu TNI. "Kami meminta warga sekitar untuk tetap tenang, dan menjauh dari lokasi kebakaran," kata Ifki Sukarya.

Data terakhir, jumlah korban yang mengalami luka ringan ada 15 orang. Sebanyak lima orang mengalami luka berat. Ada tiga orang yang belum ditemukan. Dugaan sementara, ketiganya terpental ke sawah ketika kebakaran terjadi. Lalu, tiga unit tangki produk Premium terbakar. 

Tentang Kilang Balongan

Melansir dari situs resmi Pertamina, Refinery Unit (RU) VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang milik perusahaan. Bisnis utaanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk BBM, non-BBM, dan petrokimia. 

Kilang ini beroperasi sejak 1994. Lokasinya sekitar 200 kilometer dari arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu, dan Salam Darma. Bahan baku kilangnya berasal dari minyak mentah Lapangan Duri dan Minas di Provinsi Riau. 

Kilang ini relatif baru dibandingkan kilang lainnya milik Pertamina. Produk unggulannya adalah Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, minyak tanah (kerosene), elpiji (LPG), dan propylene.

Keberadaannya memiliki nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat. Kilang ini baru saja menaikkan kapasitas produksinya dari 125 ribu barel per hari (miles/thousand barrels per stream day/MBSD) menjadi 150 ribu barel per hari.