Insiden terbakarnya tangki di Kilang Balongan telah berdampak pada penyaluran gas dari Blok ONWJ (Offshore North West Java). Sebanyak 10 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas untuk operasional kilang menjadi tersendat.
Pelaksana Tugas Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina. Dari koordinasi tersebut, penghentian pengaliran diperkirakan akan berlangsung selama satu minggu.
Dari mitigasi yang telah SKK Migas lakukan, dampak kebakaran tangki di Kilang Balongan tidak akan berdampak pada produksi minyak nasional. Hal ini lantaran hulu migas memiliki tangki yang cukup untuk menampung produksi. "Berdasarkan perkiraan awal, hulu migas tidak terganggu," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/3).
Pertamina menyampaikan minyak yang biasanya diolah di Kilang Balongan akan dialihkan ke kilang lainnya, seperti Kilang Cilacap. Selama ini Kilang Balongan menerima minyak dari beberapa lapangan di Indonesia, antara lain dari Jatibarang (Pertamina EP), Cinta (Pertamina Hulu Energi ONWJ ), Duri dan Minas (Chevron Pacific Indonesia), serta Banyu Urip (Exxon Mobil Cepu Limited).
Seperti diketahui, tangki di kilang minyak atau Refinery Unit (RU) VI Balongan meledak dan terbakar pada pukul 00.45 WIB kemarin. Keberadaannya memiliki peran strategis dan vital dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke pusat bisnis. Terutama ke wilayah Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat.
Produk BBM kilang ini tersalurkan melalui Terminal BBM (TBBM) Balongan, TBBM Cikampek, dan TBBM Jakarta Group (Plumpang dan Tanjung Priok) yang terhubung dengan fasilitas pipa berdiameter 16 inci dan panjang 228 kilometer.
Upaya Pemadaman Kilang Balongan Masih Berlangsung
Tim Emergency Pertamina telah berhasil mengisolasi dan mendinginkan area sekitar kebakaran hingga memadamkan pusat titik api. “Api telah dapat dilokalisasi sehingga tidak meluas ke area sekitarnya,” kata Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto.
Tim tersebut melokalisasi titik api di dalam bund wall atau tanggul di sekeliling tangki T-301. Pemadaman juga dilakukan dengan menggunakan foam atau busa ke perimeter bund wall dan pusat nyala api.
Untuk mengatasi kebakaran, Pertamina mengerahkan 10 mobil pemadam kebakaran, yang terdiri dari mobil Damkar Pertamina Group (Pertamina Pusat, Pertamina EP, Pertamina Region Jawa Bagian Barat, dan Politama), serta instansi terkait.
Hingga hari ini upaya pemadaman api masih berlangsung. Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan pihak kepolisian masih menunggu kebakaran di Kilang Pertamina Balongan padam untuk mulai bekerja melakukan investigasi.
Sejumlah personel dari Puslabfor Polri dan dari Forensik Polres Indramayu dan Polda Jawa Barat sudah bersiaga di lokasi. "Ketika sudah padam secara total, akan dilakukan pendinginan di kilang minyak, lalu kepolisian akan melakukan penyelidikan, olah tempat kejadian perkara (TKP)," katanya, dikutip dari Antara.