Harga Minyak Terus Naik Dipicu Prospek Positif Ekonomi AS dan Tiongkok

ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Kilang Minyak Putri Tujuh milik Pertamina UP II Dumai. Harga minyak mentah dunia terus merangkak naik seiring pemulihan ekonomi Tiongkok dan Amerika Serikat.
Penulis: Happy Fajrian
14/4/2021, 09.03 WIB

Namun demikian, kemarin OPEC mengubah perkiraannya terkait pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun ini. Permintaan minyak tahun ini diperkirakan naik 5,95 juta barel per hari (bph) atau lebih tinggi 70 ribu bpd pada proyeksi sebelumnya bulan lalu.

Proyeksi ini seiring dengan harapan meredanya pandemi dan pelonggaran pembatasan perjalanan. "Prognosis itu disambut baik oleh pasar yang mengkhawatirkan dampak pandemi terhadap permintaan," kata analis ANZ Research seperti dikutip Reuters.

Data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah turun 3,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 9 April, dibandingkan dengan perkiraan penurunan sekitar 2,9 juta barel. Hal ini turut menopang harga minyak lebih lanjut.

Meski demikian, pelaku pasar masih menunggu rilis resmi data persediaan minyak AS dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) pada hari ini.

Penguatan pasar juga dibatasi kekhawatiran peningkatan produksi minyak AS dan meningkatnya pasokan dari Iran pada saat OPEC dan sekutunya, bersama-sama disebut OPEC +, akan menambah pasokan mulai Mei. "Mereka mungkin harus bersaing dengan meningkatnya pasokan AS," kata analis ANZ.

EIA mengatakan minggu ini produksi minyak dari tujuh formasi serpih utama diharapkan naik 13.000 bph pada Mei menjadi 7,61 juta bph.

Halaman: