Kementerian ESDM: Proyek Smelter Nikel Setop TKA Tiongkok Sejak April

ANTARA FOTO/Jojon
Beberapa tenaga kerja asing (TKA) membubut besi untuk kebutuhan pembangunan beberapa bangunan di salah satu perusahaan pertambangan di Konawe, Sulawesi Tenggara, Minggu (15/12/2019).
11/5/2021, 17.18 WIB

PT. VDNI yang beroperasi di Konawe, Sulawesi Tenggara, adalah perusahaan tambang sekaligus pemain penting dalam industri nikel di Indonesia. Perusahaan ini berada dalam satu grup yang sama dengan PT. GNI di bawah induk perusahaan asal Tiongkok, De Long Nickel Co.Ltd, yang berbasis di Jiangsu.

Sebelumnya, VDNI menyatakan akan merekrut 5.000 tenaga kerja lokal atau TKL untuk proyek smelter di Konawe. Pemerintah Kabupaten Konawe secara langsung akan memproses perekrutan TKL tersebut.

Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) pun mengapresiasi dan mendukung kerja sama tersebut. Kemenko Marves akan terus memantau dan membantu dari sisi regulasi sehingga tercipta iklim investasi yang baik.

“Kemenko Marves sangat mendukung kerjasama tripartit antara perusahaan, pemerintah, dan karyawan. Diharapkan segala penyusunan kebijakan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan di wilayah tersebut dapat ditangani lebih baik dan cepat,” ujar Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, beberapa waktu lalu.

Dalam MoU tersebut, Pemkab Konawe akan menjalankan proses rekrutmen TKL dengan baik dan terarah. Sebanyak 5.000 karyawan yang direkrut untuk VDNI dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) akan ditempatkan di Kawasan Industri Morosi, Kabupaten Konawe.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan