Kegiatan pengeboran di Blok Rokan terus berjalan jelang alih kelola blok ini dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada PT Pertamina Hulu Rokan (CPI) pada 9 Agustus 2021. Hal ini demi menjaga tingkat produksi blok migas terbesar di Indonesia ini.
Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & Presiden Direktur CPI Albert Simanjuntak mengatakan bahwa sejak dimulai akhir Desember 2020 hingga saat ini CPI telah berhasil mengebor 55 sumur, termasuk di antaranya 11 sumur konversi.
CPI mengoperasikan enam rig pengeboran dan satu rig konversi. “Proses pengadaan rig tambahan sedang berjalan untuk memenuhi target pengeboran 192 sumur di Blok Rokan oleh CPI dan Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada tahun ini,” ujar Albert dalam keterangan tertulis, Senin (17/5).
Albert menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi secara intensif dengan SKK Migas dan PHR agar program pengeboran dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Menurutnya kolaborasi yang terjadi nya sangat solid karena semua pihak memiliki semangat dan komitmen yang sama.
Di sisi lain, Albert menambahkan bahwa CPI bekerja keras untuk mewujudkan proses terminasi dan transisi yang selamat, andal, dan lancar jelang alih kelola Blok Rokan kepada PHR. Kemajuan dari aspek-aspek utama terminasi dan transisi sangat signifikan dan diharapkan tuntas sebelum alih kelola nanti.
“Blok Rokan merupakan aset strategis yang penting bagi penerimaan negara dan daerah, perekonomian masyarakat, serta ketahanan energi nasional. Sehingga proses alih kelola harus berjalan lancar,” ujarnya.
Albert menjelaskan bahwa CPI telah melaksanakan aspek-aspek utama dalam proses terminasi sesuai aturan pemerintah di antaranya pelaporan aset, dan penutupan laporan proyek. Untuk proses terminasi, CPI telah melengkapi dokumen penyelesaian kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) pada 25 Februari 2021.
"Pelaporan aset sudah mencapai 81%, di mana sekitar 109 ribu aset telah selesai diperiksa fisik dan dilaporkan. Sedangkan penutupan laporan proyek mencapai 70%, atau sekitar 2.940 laporan yang sudah selesai,” ujarnya.
Sementara untuk proses transisi, aspek-aspek utamanya seperti program pengeboran, teknologi informasi, migrasi data, manajemen kontrak barang dan jasa, prosedur operasional dan perizinan kerja, serta sumber daya manusia (SDM).
Pada aspek SDM, CPI telah menyerahkan seluruh data kepegawaian dan organisasinya kepada Pertamina/SKK Migas. Seiring alih kelola Blok Rokan, hampir seluruh pegawai CPI akan beralih status kepegawaian ke operator yang baru.
Dalam menyiapkan para pegawainya, CPI telah menyiapkan kapabilitas organisasi, menggelar berbagai forum komunikasi maupun program pembekalan, di antaranya persiapan teknis transisi, pengembangan mental yang positif menghadapi perubahan, hingga pengelolaan finansial.
Albert menjelaskan, sebagai bagian dari pemantauan, saat ini tengah berlangsung proses verifikasi dan validasi (V&V) data eksplorasi dan eksploitasi Blok Rokan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) ESDM dan SKK Migas.
Proses V&V dilakukan terhadap sekitar satu juta item dokumen cetak, media magnetik dan optikal, serta sampel batuan. Prosesnya diperkirakan tuntas pada bulan Mei ini.
Sekitar 240 ribu sampel batuan, telah selesai dilakukan pendataan. Batuan ini diperoleh dari bagian kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di Blok Rokan.