Pertamina Bakal Pasok Gas ke Kilang Cilacap Selama 20 Tahun

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Kilang Cilacap akan mendapat pasokan gas dari grup Pertamina sebesar 111 juta standar kaki kubik per hari selama 20 tahun.
26/5/2021, 07.30 WIB

PT Pertamina melalui subholding gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), subholding kilang PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), subholding shipping PT Pertamina International Shipping (PIS), dan PT Badak LNG bekerja sama menyalurkan pasokan gas untuk kilang di Cilacap.

Proyek ini akan memasok liquefied natural gas (LNG) ke Kilang Cilacap hingga 111 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) secara ramp up selama 20 tahun melalui skema small scale land based regassification terminal. Nilai investasinya diperkirakan US$ 151,7 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun.

Komitmen kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan tiga Head Of Agreement (HOA) oleh Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto, Direktur KPI Djoko Priyono, Direktur Utama PIS Erry Widiasto, dan Direktur Utama Badak LNG Gema Iriandus Pahalawan, Selasa (25/05).

“Kami berharap kerja sama ini menjadi contoh bagi subholding lain bahwa Pertamina Group dapat bersinergi dan menghasilkan manfaat yang luar biasa,” ujar Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono melalui keterangan tertulis, Selasa (25/5).

Dia menambahkan Pertamina berharap kerja sama ini bisa menjadi tonggak untuk memperkuat sinergi yang saling menguntungkan antar subholding dan holding Grup Pertamina.

Adapun kesepakatan penting dari kerja sama ini mencakup tiga hal, yakni PGN-KPI untuk penyediaan infrastruktur LNG. Lalu PGN-Badak LNG untuk penyediaan fasilitas penyimpanan dan break bulking LNG. Serta PGN-PIS untuk utilisasi kapal LNG dengan skema long term time charter atau skema angkutan LNG lainnya.

Mulyono menyampaikan bahwa proyek ini nantinya akan digunakan untuk mengembangkan pasar ritel LNG di Jawa Tengah bagian selatan yang berpotensi menghasilkan efisiensi senilai US$ 58,5 juta per tahun melalui pemanfaatan gas.

Kilang Cilacap yang merupakan salah satu dari 7 unit pengolahan di Indonesia, memiliki kapasitas produksi sebesar 348.000 BSD. Kilang ini bernilai strategis dengan memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Hal tersebut membuat Kilang Cilacap menjadi kilang dengan kapasitas terbesar di Indonesia.

Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto mengatakan sebagai bagian dari Holding Migas Pertamina, PGN secara penuh mendukung pengembangan bisnis Kilang Pertamina Cilacap. Proyek ini termasuk dalam prioritas proyek PGN dalam menyediakan rantai pasok LNG yang terintegrasi.

"Semoga dengan tersedianya rantai pasok dan infrastruktur LNG yang terintegrasi nanti dapat memenuhi kebutuhan gas di Kilang Cilacap dengan tepat biaya, mutu dan waktu,” ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa sinergi ini menjadi bentuk dukungan PGN terhadap Grup Pertamina dalam mengelola portofolio LNG yang bisa dioptimalkan dalam rangka substitusi bahan bakar berjenis residual fuel oil (RFO) menjadi bahan bakar berbasis gas.

"Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menumbuhkan perekonomian nasional dan dapat mengurangi impor serta menekan defisit neraca migas," katanya.

Reporter: Verda Nano Setiawan