Dirut Pertamina: Operasional Kilang Cilacap Tak Terganggu Kebakaran

ANTARA FOTO/Humas Pertamina/Priyo Widianto/Handout/DA/wsj.
Ilustrasi pemadaman kilang Pertamina yang terbakar.
Penulis: Sorta Tobing
12/6/2021, 15.34 WIB

Operasional kilang Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, tidak terganggu meskipun terjadi kebakaran di tangki T39 semalam. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kebakaran sudah terkendali.

Satu titik api berhasil dipadamkan. “Ada satu lagi yang masih harus diselesaikan dan teman-teman masih berupaya keras memadamkannya,” kata Nicke dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina RU IV Cilacap, Sabtu (12/6). 

Seluruh kilang saat ini beroperasi normal. Produksi bahan bakar minyak (BBM), elpiji, lube base oil, dan petrokimia tidak mengalami masalah. “Yang kedua, komitmen kami kepada konsumen, khususnya benzene (benzena), semua sudah terpenuhi untuk industri,” ujarnya.

Sebagai informasi, tangki yang terbakar pada pukul 19.45 WIB semalam berisi benzena. Senyawa kimia ini merupakan bahan dasar pembuatan produk petrokimia. Pertamina menyebut cadangan benzenanya mencukupi karena masih ada stok di anak usahanya, PT Trans Pacific Petrochemical Indotama alias TPPI.

Fokus badan usaha milik negara (BUMN) Bidang migas itu sekarang adalah menyelesaikan titik kebakaran yang masih terjadi. “Dan yang paling penting, jangan sampai ada korban,” kata Nicke. 

Pertamina juga memastikan stok BBM, elpiji, dan avtur untuk wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah aman. Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, menyatakan kebakaran tangki T39 tidak membuat pasokan terganggu. 

Corporate Secretary Pertamina Patra NIaga Putut Andriatno menyebut saat ini tujuh termina BBM dan tiga terminal epliji di Jawa Tengah dan Yogyakarta stoknya aman. “Dan tetap beroperasi normal,” ujarnya dalam keterangan resmi hari ini. 

Dalam keadaan ini, Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan mekanisme pola suplai reguler, alternatif, dan emergency (RAE) sebagai rencana cadangan. Mekanisme keadaan daruratnya adalah memaksimalkan produk dari kilang lain untuk disalurkan ke daerah yang selama ini disuplai Kilang Cilacap.

“Langkah RAE saat ini belum diperlukan mengingat kebakaran tidak mengganggu operasional kilang dan tidak terkait produk BBM maupun LPG,” kata Putut.

Reporter: Antara