Prospek Suram Harga Minyak Dipicu Lockdown Eropa dan Pulihnya Pasokan

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi
Penulis: Happy Fajrian
22/11/2021, 12.56 WIB

Menurut laporan International Energy Agency (IEA) ketatnya pasokan minyak dunia, yang mengantarkan harganya ke rekor tertinggi beberapa waktu lalu, mulai mereda setelah produksi pulih di sejumlah negara produsen.

“Pertumbuhan permintaan tetap kuat, tapi pasokan mulai kembali dan perubahan persediaan minyak sepanjang Oktober menunjukkan harga mungkin akan berbalik arah,” tulis laporan bulanan IEA seperti dikutip Bloomberg. Simak databoks berikut:

IEA melaporkan bahwa produksi minyak global melonjak 1,4 juta barel sepanjang Oktober, dan diperkirakan terus meningkat pada November dan Desember setelah ladang minyak di teluk Meksiko kembali berproduksi pasca-hantaman badai Ida beberapa waktu lalu.

Di sisi lain produsen minyak dangkal Amerika juga menggenjot produksinya untuk memanfaatkan momentum tingginya harga minyak. Sama halnya dengan ekspor minyak negara produsen yang tergabung dalam OPEC+ yang mulai pulih.

Sementara itu, Jepang, atas permintaan Amerika, mempertimbangkan untuk melepas cadangan minyak miliknya untuk melawan tingginya harga energi. Cina juga dilaporkan berencana melepas cadangannya ke pasar.

Gedung Putih pada hari Jumat menekan kelompok produsen OPEC lagi untuk mempertahankan pasokan global yang memadai, hanya beberapa hari setelah berdiskusi beberapa ekonomi terbesar dunia lainnya mengenai potensi pelepasan minyak dari cadangan strategis untuk meredam kenaikan harga energi.

"Kami tengah mempertimbangkan apa yang dapat kami lakukan secara legal dengan premis bahwa Jepang akan berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan negara-negara lainnya," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Namun, di Jepang, undang-undang hanya mengizinkan cadangan minyaknya dilepas ke pasar jika ada kendala pasokan atau bencana alam.

Halaman: