Teknologi Penangkapan Karbon Sangat Mahal, PLN: Seharga PLTU Baru

123RF
Emisi karbon yang dihasilkan PLTU.
14/12/2021, 15.38 WIB

Penerapan teknologi carbon capture and storage (CCS) atau penangkapan karbon untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) hingga kini masih menjadi tantangan tersendiri bagi PLN. Sebab investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan teknologi ini sangat mahal.

Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN Edwin Nugraha Putra mengatakan total emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan PLN pada 2030 mendatang diperkirakan mencapai 330 juta ton. Dari jumlah itu, hampir 300 juta ton dihasilkan dari proses pembakaran PLTU batu bara.

Sementara, sisanya yakni 30 juta ton berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar gas. Karena itu implementasi teknologi penangkapan karbon menjadi suatu keharusan, sekalipun masih belum ekonomis.

"Harganya sekarang masih mahal, hampir sama seperti membeli PLTU baru sekitar US$ 6 sen per kwh dampaknya," kata dia dalam webinar Masa Depan Industri Batu bara Menuju Transisi Energi, Selasa (14/12).

PLN pun berencana akan mengimplementasikan CCS setelah pembangkit PLTU dalam kondisi fully depreciated. Artinya, komponen-komponen yang ada di dalam perjanjian jual beli listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) dengan perusahaan listrik swasta yakni IPP lunas terlebih dulu.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan