ESDM Targetkan Jaringan Gas Jangkau 839 Ribu Sambungan Rumah Tahun Ini

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.
Pedagang melakukan pengemasan makanan yang dimasak menggunakan bahan bakar gas bumi Perusahaan Gas Negara (PGN) di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (29/12/2020).
13/1/2022, 11.36 WIB

Mnurut dia, jika penggunaan gas rumah tangga semakin masif, konsumsi LPG pun dipastikan berkurang. Sebab infrastruktur jargas dapat digunakan pada kompor yang menggunakan LPG.

"Kalau LPG berkurang, impor berkurang. Sehingga, tahapannya harus konsisten. Program jargas lebih dulu dari DME. Kembangkan dulu, kalau kurang nanti baru DME," katanya. beberapa waktu lalu.

Sebaliknya, infrastruktur di LPG tak sepenuhnya dapat diterapkan pada proyek DME. "Tabungnya perlu spek baru dan regulatornya perlu spek baru," ujarnya.

Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM, Dwi Anggoro Ismu Kurnianto mengatakan pihaknya tetap konsisten dalam meggenjot pembangunan jargas di Indonesia. Bahkan pada 2030 mendatang, pemerintah menargetkan 10 juta sambungan rumah tangga.

Kemudian pada 2060, diharapkan 23 juta sambungan gas rumah tangga dapat terbangun. Dari sisi harga dan keamanaan, jargas juga jauh berbeda dengan LPG. Setidaknya jargas lebih aman dibandingkan LPG.

"Ini merupakan kegiatan yang akan terus berlanjut sebagai era transisi energi. Konversi gas ini juga untuk nelayan dan rumah tangga akan terus dikembangkan," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan