Harga Minyak Dunia Jatuh, Uni Emirat Arab Siap Tambah Pasokan ke Pasar

Katadata
Ilustrasi. Harga minyak berjangka Brent turun 13,2%, menjadi US$111,14 per barel, sedangkan harga minyak berjangka AS berakhir turun 12,5%, pada US$ 108,70.
Penulis: Agustiyanti
10/3/2022, 06.13 WIB

Harga minyak dunia turun tajam pada Rabu (9/3), terbesar dalam hampir dua tahun terakhir. Ini terjadi setelah anggota OPEC, Uni Emirat Arab menyatakan akan memompa lebih banyak minyak ke pasar yang tengah bergolak akibat sanksi terhadap Rusia atas invasi Ukraina.

Harga minyak berjangka Brent turun US$ 16,84, atau 13,2%, menjadi US$111,14 per barel, penurunan satu hari terbesar sejak 21 April 2020. Sementara harga minyak berjangka AS berakhir turun US$ 15,44, atau 12,5%, pada US$ 108,70, penurunan harian terbesar sejak November.

"Kami mendukung peningkatan produksi dan akan mendorong OPEC untuk mempertimbangkan tingkat produksi yang lebih tinggi," kata Duta Besar Yousuf Al Otaiba dalam sebuah pernyataan yang di-tweet oleh Kedutaan Besar UEA di Washington pada Rabu (9/3), seperti dikutip dari Reuters

UEA dan tetangganya, Arab Saudi, termasuk di antara sedikit anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak dengan kapasitas cadangan yang dapat meningkatkan produksi. Amerika Serikat telah meminta produsen minyak di seluruh dunia untuk meningkatkan produksinya. 

"Pada saat krisis ini, kita membutuhkan lebih banyak pasokan," kata Menteri Energi AS Jennifer Granholm kepada hadirin di sebuah acara industri di Houston.

Pasokan tambahan dari OPEC dapat mengkompensasi beberapa kekurangan pasokan yang disebabkan oleh gangguan terhadap penjualan minyak Rusia oleh sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan pemerintah lainnya.

Halaman: