Luhut Beri Sinyal Kenaikan Harga Bensin Pertalite hingga LPG 3 Kg

Dokumentasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan bahwa pemerintah akan menaikkan harga Pertalite dan LPG 3 kg secara bertahap.
Penulis: Happy Fajrian
1/4/2022, 15.38 WIB

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sinyal pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite hingga gas LPG 3 kilogram.

"Overall (secara keseluruhan) akan terjadi (kenaikan) nanti Pertamax, Pertalite, kalau Premium belum. Juga gas yang 3 kg (akan naik)," kata Luhut saat meninjau Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Bekasi Timur, Jumat (1/4).

Dia menambahkan bahwa kenaikan itu akan dilakukan secara bertahap. .Jadi bertahap, 1 April Pertamax, sedangkan lainnya akan dinaikkan pada Juli dan September.

Menko Luhut mengatakan pemerintah akan melakukan perhitungan dengan cermat dan melakukan sosialisasi terkait rencana kenaikan tersebut. Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih lanjut soal rencana tersebut.

Soal kenaikan harga BBM nonsubsidi Pertamax, ia juga menjelaskan banyak negara sudah menaikkan harga BBM mereka. Hal itu terjadi akibat kelangkaan minyak mentah karena konflik Rusia-Ukraina serta kelangkaan minyak nabati.

Menko Luhut mengatakan Indonesia masih beruntung karena bisa mengelola ekonomi dengan lebih baik sehingga dampak konflik kedua negara tersebut tidak terlalu besar.

Kenaikan harga Pertamax yang diberlakukan per 1 April 2022 pun, menurutnya, dilakukan lantaran asumsi harga minyak dunia dalam APBN sudah sangat jauh dengan harga minyak di lapangan. "Kalau ditahan terus, jebol nanti Pertamina. Jadi terpaksa kita harus lepas," katanya.

Kondisi yang ada pun, lanjut Luhut, akan menyebabkan harga BBM harus dinaikkan. Begitu pula dengan harga LPG 3 kg. Namun, penyesuaian harga akan dilakukan bertahap. Jatah subsidi untuk rakyat kecil juga dipastikan tidak akan dihilangkan.

"Semua akan naik, nggak ada yang nggak akan naik itu. Jadi hanya bertahap kita lakukan. Ada yang disubsidi, masih tetap yang untuk rakyat kecil, seperti misalnya LPG 3 kg dari 2007 tidak naik harganya kan tidak fair," imbuh Menko Luhut Pandjaitan.

Sebelumnya Pertamina menaikkan harga Pertamax sebesar Rp 3.500, dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liter. Sementara itu Pertalite tidak berubah, yakni Rp 7.650 per liter.

"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir," kata Pejabat sementara Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Irto Ginting dalam keterangan tertulis, Kamis (31/3).

Kenaikan ini dilakukan Pertamina lantaran harga minyak dunia melonjak hingga di atas US$ 100 per barel. Untuk menekan beban keuangan perusahaan, maka penyesuaian harga mau tak mau harus dilakukan. Kenaikan harga dilakukan secara selektif kepada BBM non subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17%.

Irto juga mengatakan kenaikan harga saat ini masih jauh di bawah keekonomiannya. "Ini kami lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat," katanya.

Reporter: Antara