Pertamax Naik, Harga BBM Shell, Vivo, BP-AKR Tetap

Arief Kamaludin (Katadata)
SPBU Shell, tak ikut menaikkan harga bensin jenis RON 92 (Shell Super). Shell Indonesia terakhir menaikkan harga BBM pada 1 Maret 2022.
1/4/2022, 16.29 WIB

Pertamina resmi menaikkan harga BBM jenis RON 92 atau Pertamax menjadi Rp 12.500 dari sebelumnya Rp 9.000 per liter. Kenaikan harga ini berlaku mulai Jumat (1/4) pukul 00.00. Adapun BBM jenis Pertalite tetap di harga Rp 7.650 per liter.

Langkah Pertamina menaikkan harga Pertamax tak diikuti penyedia BBM swasta lainnya seperti Shell, Vivo, dan BP-AKR. VP Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea mengatakan bahwa pihaknya masih memantau kondisi pasar, terutama harga minyak dunia.

Peritel BBM asal Belanda ini terakhir kali menaikkan harga pada 1 Maret 2022. “Hari ini (harga) belum naik, masih sama. Saat ini kami masih memantau kondisi yang ada dan akan melakukan penyesuaian sesuai peraturan yang berlaku,” kata Susi melalui pesan singkat pad Jumat (1/4).

Dikutip dari laman resmi Shell Indonesia, harga BBM Shell Super (RON 92), setara Pertamax, Rp 12.990 per liter. Sementara Shell V-Power (RON 95) dijual di harga Rp 14.500 per liter dan Shell V-Power Diesel Rp 13.750 per liter.

Adapun penyedian BBM Vivo menawarkan Revvo 89 (RON 89) dengan harga Rp 8.900 per liter. Kemudian Revvo 92 setara Pertamax dijual di angka Rp 11.900 per liter dan Revvo 95 (RON 95): Rp 13.990 per liter.

BP-AKR juga melakukan pembaharuan harga kepada sejumlah BBM yang mereka tawarkan. BP 90 dijual Rp 12.500 per liter, BP 92 setara Pertamax Rp 12.990, naik dari sebelumnya Rp 12.500 per liter. Selanjutnya BP 95 Rp 15.500 naik dari sebelumnya 13.900 per liter, dan BP Diesel Rp 14.990 naik dari sebelumnya Rp 13.500 per liter.

Sebelumnya pejabat sementara Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Pertamina, Irto Ginting, mengatakan kenaikan harga dilakukan secara selektif kepada BBM non-subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17%.

"Kenaikan harga saat ini masih jauh di bawah keekonomiannya. Ini kami lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” kata Irto dalam keterangan tertulis, Kamis (31/3). Seperti diketahui, sebelumnya Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa harga keekonomian BBM RON 92 saat ini Rp 14.526 per liter.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, memperkirakan akan terjadi migrasi konsumen Pertamax ke Pertalite jika harganya naik menjadi Rp 15.000-16.000 per liter. Konsumen Pertamax yang beralih ke Pertalite bisa mencapai 40%.

“Kalau di bawah Rp 15.000 per liter maka shifting tidak terlalu banyak, mungkin 20%. Konsumen Pertamax berasal dari masyarakat golongan menengah ke atas yang sudah paham manfaat daripada penggunaan BBM dengan RON yang lebih tinggi,” kata Mamit kepada Katadata.co.id.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu