Eropa Setop Impor Batu Bara Rusia Mulai Pertengahan Agustus

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Uni Eropa akan setop mengimpor batu bara dari Rusia mulai pertengahan Agustus 2022.
8/4/2022, 13.24 WIB

Uni Eropa (UE) telah menyetujui larangan impor batu bara Rusia yang mulai berlaku pada pertengahan Agustus 2022, sebulan lebih lambat dari rencana semula. Penundaan ini lantaran ada tekanan dari Jerman yang belum siap menghentikan impor lebih cepat.

UE pada minggu ini mengusulkan paket sanksi kelima terhadap Rusia yang salah satunya adalah larangan impor batu bara. Usulan ini merupakan reaksi atas pembunuhan warga sipil di kota Bucha, Ukraina.

Setelah disetujui, sanksi ini akan menjadi larangan pertama UE atas impor energi Rusia sejak dimulainya invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Sementara itu, komoditas energi dari Rusia lainnya seperti minyak dan gas, belum tersentuh larangan impor.

Reuters melaporkan berdasarkan dokumen yang mereka terima, komisi UE awalnya mengusulkan periode penghentian impor batu bara dalam tiga bulan atau mulai Juli 2022, sesuai kontrak yang ada. Ini berarti bahwa Rusia masih dapat secara efektif mengekspor batu bara ke UE selama 90 hari setelah sanksi berlaku.

“Periode itu telah diperpanjang menjadi empat bulan”, kata sumber anonim yang mengetahui diskusi tersebut seperti dikutip Reuters, Jumat (8/4). “Perpanjangan itu mengikuti tekanan dari Jerman, importir utama batu bara Rusia di Uni Eropa.“

Para perwakilan negara-negara anggota UE telah mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan sanksi lainnya bagi Rusia, termasuk larangan kapal Rusia menggunakan pelabuhan UE. Adapun persetujuan seluruh paket sanksi telah disepakati.

Seorang perwakilan salah satu negara anggota UE mengatakan bahwa sebagian besar kontrak batu bara bersifat jangka pendek, sehingga periode penghentian selama 90 hari memungkinkan sebagian besar kontrak diselesaikan tanpa perlu pembatalan dan menghindari risiko hukum. Namun beberapa kontrak berjangka waktu lebih dari satu tahun.

Sebagian besar pembelian batu bara Rusia oleh Eropa dilakukan di pasar spot, bukan kontrak jangka panjang. Pembelian spot tersebut akan dihentikan segera setelah sanksi dijatuhkan. Komisi Eropa memperkirakan larangan impor batu bara dapat merugikan Rusia sebesar 4 miliar euro atau sekitar Rp 62,6 triliun per tahun.

Meskipun diundur satu bulan dari pengajuan di proposal awal, rencana larangan impor batu bara Rusia oleh UE lebih ambisius daripada Inggris yang berencana melakukannya pada akhir tahun ini.

Larangan impor ini diperkirakan akan meningkatkan intensitas impor global terhadap batu bara non-Rusia, dengan harga yang berpotensi naik atau lebih mahal. Meskipun importir non-Uni Eropa dapat mengambil manfaat dari harga yang lebih rendah daripada batu bara Rusia.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu