Mundur dari Proyek Smelter Pomalaa Vale, Sumitomo Salahkan Covid-19

PT Antam TBK
Olahan nikel.
Penulis: Happy Fajrian
28/4/2022, 08.25 WIB

“Meskipun kami menyayangkan hasil ini, kami akan melanjutkan upaya kami untuk mengamankan sumber daya nikel untuk memperkuat rantai nilai tiga bisnis Sumitomo, yakni sumber daya mineral, peleburan dan pemurnian, dan material) dan memastikan pasokan produksi nikel yang stabil,” tulis Sumitomo.

Perusahaan yang berkantor pusat di Tokyo ini menilai keputusan untuk keluar dari proyek smelter Pomala berdampak minimal pada kinerja mereka untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Maret 2022 dan 31 Maret 2023.

Sebelumnya, Vale berencana membangun smelter Pomala dengan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL), dengan target keputusan investasi akhir (final investment decision/FID) pada tahun ini. Simak target dan realisasi pembangunan smelter di Indonesia pada databoks berikut:

Oleh karena itu Vale berupaya melengkapi semua persyaratan, mulai dari teknis, perizinan, komersial, dan pembiayaan, sesegera mungkin. Yang pasti, Vale telah mendapatkan izin AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Smelter Pomala rencananya akan memiliki kapasitas produksi sekitar 40.000 ton per tahun. Vale sebelumnya menargetkan pembangunan smelter ini akan dimulai pada pertengahan 2021.

Vale berencana memproduksi bijih limonit atau bijih nikel kadar rendah, yang merupakan salah satu komponen utama pembuatan baterai listrik melalui proses HPAL, sebagai salah satu upaya untuk berkontribusi dalam agenda dekarbonisasi Indonesia.

Halaman: