Tajak Sumur Migas Nuri-1X PT BSP Ditargetkan Rampung dalam 56 Hari

Dok. Chevron
Ilustrasi pengeboran sumur migas.
6/6/2022, 15.59 WIB

SKK Migas pada Minggu (5/6) memantau pelaksanaan tajak sumur eksplorasi migas Nuri-1X yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Badan Operasi Bersama (BOB) PT. Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu Energi.

Sumur Eksplorasi Nuri-1x berhasil tajak pada Minggu malam pukul 23:30 WIB. Sumur Eksplorasi Nuri-1X berada di Kabupaten Kampar, Kecamatan Tapung Hilir yang merupakan sumur eksplorasi kedua di Provinsi Riau.

Pengeboran Sumur Eksplorasi Nuri-1X mengunakan Rig milik TMMJ berkapasitas 1000HP, direncanakan akan selesai dalam waktu 56 hari, dengan target kedalaman sumur 8.800 kaki, pengeboran Sumur Nuri-1X akan menembus Formasi Petani, Telisa, Bekasap dan Pematang, untuk mencari cadangan migas baru.

Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno, mengatakan bahwa ini adalah bukti nyata dari pelaksanaan program pengeboran sumur eksplorasi PT BSP-Pertamina Hulu yang tertuang di dalam work, program & budget (WPnB) di tahun 2022 dimana ditetapkan sebanyak dua sumur eksplorasi.

Setelah pelaksanaan pengeboran sumur eksplorasi yang pertama, SKK Migas sudah melakukan koordinasi dengan BOB BSP-PH untuk mempersiapkan pelaksanaan pengeboran sumur eksplorasi yang kedua.

“Kami optimis, BOB BSP-Pertamina Hulu dapat merealisaikan program pengeboran sumur eksplorasi 2022. Terlebih saat ini sudah tidak ada hambatan mobilitas pekerja dan peralatan sebagai dampak positif dari telah terkendalinya wabah Covid-19, ataupun kendala karena faktor cuaca, karena sudah memasuki musim kemarau”, kata Juius dalam keterangan tertulis, Senin (6/6).

Lebih lanjut, Julius menambahkan masih perlu dilakukan upaya agresif dan masif untuk menemukan cadangan migas yang baru demi keberlanjutan industri hulu migas nasional.

Tahun ini jumlah program pengeboran sumur eksplorasi mencapai 42 sumur, atau lebih banyak dibandingkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi tahun 2021 yang berjumlah 28 sumur.

Masifnya pengeboran diharapkan dapat mendorong peningkatan cadangan minyak dan gas bumi untuk mencapai target produksi jangka panjang 1 juta barrel minyak perhari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

“Kami berharap di tahun ini bisa mempertahankan success ratio pengeboran sumur eksplorasi tahun lalu yang mencapai 55%. Jumlah pengeboran sumur eksplorasi yang jauh lebih besar serta success ratio yang tinggi maka diharapkan temuan cadangan migas di tahun 2022 akan lebih baik”, tukas Julius.

Sebelumnya PT BSP menyatakan siap menggenjot target produksi minyak dari Blok Coastal Plains and Pekanbaru (CPP) hingga 50.000 barel per hari (bph).

Direktur Utama PT BSP, Iskandar, mengatakan terdapat sejumlah skema yang dipersiapkan perusahaan dalam menggenjot produksi Blok CPP pasca alih kelola pada 9 Agustus 2022. Hal ini tertuang dalam proposal perpanjangan yang diajukan ke pemerintah.

Setidaknya terdapat dua skema dalam menggenjot target produksi minyak di Blok CPP, yakni skema high case dan low case. "Jika eksplorasi-eksplorasi kami berhasil, dengan high case bisa hampir 50.000 barel (per hari). Sedangkan dengan eksplorasi low case lebih dari 20.000 barel," ujarnya beberapa waktu lalu, Senin (14/2).

Pada tahun ini BSP akan melanjutkan kegiatan pengeboran 15 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi. Adapun sejak 2020 hingga saat ini perusahaan telah melakukan exclusive operation bersama PHE.

"Jadi pembiayaan untuk pengeboran sumur-sumur eksplorasi dan eksploitasi ditanggung sendiri oleh BSP dan alhamdulillah berjalan dengan lancar," katanya.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu