Pertamina Kerek Lagi Harga BBM Nonsubsidi, Dexlite Naik Paling Tinggi

ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
SPBU Pertamina. Pertamina kembali menaikkan harga BBM nonsubsidi seiring masih tingginya harga minyak dunia.
3/8/2022, 15.12 WIB

Pertamina kembali menaikkan harga BBM nonsubsidi Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex hari ini, Rabu (3/8). Kenaikan berkisar antara Rp 1.700 hingga yang tertinggi sebesar Rp 2.800 per liter.

Di wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax Turbo naik menjadi Rp 17.900 per liter dari harga sebelumnya Rp 16.200 per liter. Kemudian Pertamina Dex naik jadi Rp 18.900 per liter dari harga semula Rp 16.500 per liter. Sedangkan Dexlite naik menjadi Rp 17.800 per liter dari semula Rp 15.000 per liter.

"Harga ini berlaku mulai 3 Agustus 2022," kata Sektetaris Perusahaan Pertamina Parta Niaga Irto Ginting kepada Katadata, Rabu (3/8).

Kenaikkan harga tersebut merupakan implementasi Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Irto menambahkan bahwa kenaikan harga yang dilakukan oleh Pertamina merupakan langkah penyesuaian harga yang dilakukan secara berkala. Irto menjelaskan, harga BBM nonsubsidi cenderung fluktuatif mengikuti harga minyak dunia maupun harga minyak mentah Indonesia (ICP).

"ICP juli masih tinggi, dan harga BBM non subsidi Pertamina masih jauh di harga keekonomian dan hanya dikonsumsi 5% dari total BBM nasional. Pertamax Turbo dan Dex Series tetap paling kompetitif di kelasnya," kata Irto.

Walau ada kenaikan harga pada tiga komoditas BBM nonsubsidi, Irto menjamin tidak ada migrasi konsumen ke BBM jenis Pertamax, Pertalite maupun solar.

"Segmentasi Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite itu sudah jelas. Kendaraannya memang membutuhkan BBM dengan RON diatas 95. Kalau berpindah, akan berdampak pada mesin kendaraannya," ujar Irto.

Saat ini harga minyak mentah Indonesia atau ICP masih tinggi di atas US$ 100 per barel. Meski demikian, ICP bulan Juli 2022 turun US$ 10,89 per barel menjadi US$ 106,73 dibandingkan bulan sebelumnya US$ 117,62 per barel.

Turunnya ICP dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan minyak mentah global pada bulan Juni dibandingkan produksi bulan sebelumnya.

Merosotnya harga minyak acuan Indonesia juga disebabkan OPEC yang mempertahankan kebijakan mereka untuk kenaikan produksi pada Juli dan Agustus masing-masing sebesar 648.000 barel per hari (bph). Simak databoks berikut:

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu