Impor Batu Bara Cina dari Rusia Naik 14% Capai Rekor Tertinggi 5 Tahun

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/5/2022).
Penulis: Happy Fajrian
22/8/2022, 07.09 WIB

Impor batu bara Cina dari Rusia pada Juli melonjak 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya ke rekor tertinggi dalam lima tahun. Cina memborong batu bara Rusia yang dijual dengan diskon seiring embargo dari negara-negara barat sebagai sanksi atas invasi ke Ukraina.

Menurut data bea cukai Cina seperti dilaporkan Reuters, Cina membeli 7,42 juta ton batu bara dari Rusia pada Juli. Ini merupakan pembelian bulanan tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 2017. Jumlah tersebut naik dari 6,12 juta ton pada Juni 2022, dan naik dari 6,49 juta ton pada Juli 2021.

Negara-negara barat menghentikan impor batu bara dari Rusia sebagai sanksi atas invasi ke Ukraina, serta untuk memangkas pendapatan Moskow dari penjualan komoditas energinya. Sanksi ini memaksa Rusia mencari pasar baru seperti Cina dan India dengan menawarkan diskon yang besar.

Batu bara termal Rusia dengan 5.500 kilokalori (kkal) diperdagangkan sekitar US$ 150 per ton pada akhir Juli lalu, sedangkan batu bara dengan spesifikasi yang sama dijual seharga lebih dari US$ 210 per ton di Newcastle Australia.

Sejumlah pedagang Cina memprediksi lebih banyak batu bara Rusia mengalir ke Cina pada kuartal IV tahun ini ketika perusahaan utilitas di wilayah Cina utara meningkatkan stok untuk kebutuhan pemanasan pada musim dingin.

Sementara itu pengiriman batu bara dari Indonesia pada Juli didominasi batu bara berkalori rendah di bawah 3.800 kkal yang murah mencapai 11,7 juta ton, melonjak 22% dari bulan sebelumnya, namun turun 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski demikian data menunjukkan bahwa impor batu bara Cina secara keseluruhan mengalami penurunan seiring dengan melonjaknya produksi domestik mereka.

Pembangkit listrik di Cina selatan telah meningkatkan tender untuk membeli batu bara Indonesia pada Agustus karena harganya lebih murah daripada batu bara domestik. Lonjakan permintaan batu bara untuk pembangkit listrik dipicu oleh rekor gelombang panas.

Batu bara termal Indonesia dengan nilai kalori 3.800 kkal diperdagangkan di harga US$ 78 per ton berdasarkan FOB minggu lalu, yang masih di bawah sekitar 690 yuan (US$ 101) untuk batu bara lokal jika mempertimbangkan biaya pengiriman.

Data bea cukai Cina menunjukkan nol pengiriman batu bara dari Australia pada Juli, meskipun sebelumya dilaporkan bahwa pemerintah Cina akan mencabut larangan impor batu bara dari Negeri Kangguru untuk mengantisipasi mengetatnya persaingan di pasar batu bara global.