Adaro Bangun Smelter Alumunium dengan Produksi 500 ribu Ton per Tahun

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/YU
Foto udara panel surya di atap pabrik Schneider Electric di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/7/2022).
13/9/2022, 15.17 WIB

Pada forum yang sama, Direktur Adaro Minerals Indonesia, Wito Krisnahadi, menyampaikan progres smelter saat ini masih dalam persiapan untuk pre-konstruksi berupa pengadaan material dan penyediaan alat berat di lokasi pembangunan smelter. "Pembebasan lahan hampir 100% dengan perkiraan belanja modal mencapai US$ 1,1 miliar," kata Wito.

Adapun pembiayaan pembangunan smelter ditopang dari ekuitas dan utang bank. Dengan komposisi 30% sampai 40% ekuitas dan 60% sampai 70% pendanaan dari bank.

Lebih lanjut, kata Wito, produk aluminium dari smelter akan diprioritaskan untuk suplai pasar domestik. Sebagian hasil produksi juga dijual ke negeri tetangga. “Indonesia terpaksa impor aluminium, dan kami mencoba kurangi ketergantungan impor," ujar Wito.

Menurut paparan perusahaan, kendaraan listrik akan menggunakan 30% aluminium lebih banyak dari pada kendaraan dengan mesin pembakar internal. Selain itu, aluminium juga menjadi bahan baku pada pengembangan energi baru dan terbarukan seperti pada pembangkit listrik tenaga angin yang membutuhkan 1 ton aluminium pada satu turbin angin tunggal dan diperkirakan ada 4 miliar ton permintaan aluminium dari sektor tenaga surya sampai 2040.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu