Pemerintah akan menghapus BBM beroktan rendah dari peredaran pasar. Mulai Januari 2023, pemerintah bakal menyetop peredaran bensin premium (RON 88) dan Revvo 89 (RON 89) milik Vivo.
Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto mengatakan Pertalite 90 dan Pertamax lambat laun pun akan dihapus dan ditingkatkan menjadi Euro 4. "BBM oktan 88 sudah dihapus sementara Pertalite 90 dan bahkan Pertamax lambat laun dihapus ditingkatkan lagi ke Euro 4," kata Sugeng dalam sebuah webinar dikutip Selasa (13/9).
Dia menjelaskan BBM beroktan rendah perlu ditarik dari peredaran pasar karena menjadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca. Menurut dia, BBM yang diberi subsidi oleh pemerintah mustinya adalah BBM beroktan tinggi, antara oktan 95 atau 98 yang setara dengan spesifikasi BBM Uero 4. "Karena kendaraan dengan gas buang bisa memantik penyakit kanker dan peradangan pernafasan," kata Sugeng.
Sugeng menyebut pemerintah sudah merilis Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.20 tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O. Permen itu mengatur penerapan bahan bakar standar emisi Euro 4.
Dari BBM yang ditawarkan oleh Pertamina, bensin yang sesuai dengan spesifikasi tersebut adalah Pertamax Turbo. "Idealnya adalah BBM oktan tertinggi itulah yang disubsidi sehingga masyarakat dapat BBM yang ramah lingkungan dan menjaga daya beli masyarakat," kata dia.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengeluarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) No. 85.K/HK.02/DJM/2022 tentang Standar dan Mutu BBM Jenis Bensin 88 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
Surat tersebut diteken oleh Dirjen Migas, Tutuka Ariadji pada 18 Juli 2022. Dalam aturan tersebut, pemerintah akan menghentikan peredaran dan penjualan BBM beroktan rendah atau memiliki research octane number (RON) dibawah 90 mulai 1 Januari 2023. Saat ini ada dua jenis BBM yang memiliki oktan di bawah 90, yakni bensin premium (RON 88) dan Revvo 89 (RON 89) milik Vivo.