PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya akan membagikan 10.000 unit kompor induksi yang ditarget rampung pada akhir tahun 2022.

General Manager PLN IUD Jakarta Raya, Doddy Pangaribuan, mengatakan pihaknya masih optimis mengejar target pemasangan 10.000 kompor induksi meski hanya tersisa waktu 3,5 bulan.

Doddy menjelaskan, PLN bersama pemerintah akan menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial untuk menyeleksi calon penerima manfaat atau keluarga penerima manfaat. Adapun calon penerima manfaat terbatas adalah pelanggan PLN yang memiliki daya listrik 450 Volt Ampere (VA) hingga 900 VA.

"Ini kelihatannya pabrik kompornya kelimpungan karena target nasional itu 300.000 sampai akhir tahun. Tapi kami yakin, asal kompornya bisa siap pada Oktober, dua bulan saja cukup untuk membagikan 10.000 unit di Jakarta," kata Doddy saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Jumat (16/9).

Doddy menjelaskan, nantinya para keluarga penerima manfaat akan mendapatkan fasilitas berupa kompor induksi baru, lengkap dengan seperangkat alat masak seperti sebuah wajan dan panci kukus khusus yang hanya bisa berfungsi pada kompor induksi.

Selain itu, pelanggan juga mendapat fasilitas bebas instalasi dan penambahan daya listrik gratis. Bagi pelanggan yang memiliki daya listrik 450 VA akan ditingkatkan menjadi 3.500 VA, sementara 900 VA bakal dinaikkan jadi 4.400 VA.

"Jadi dibikin saluran baru di dalam rumah. Nah selisih tambahan daya listrik ini hanya bisa digunakan untuk kompor induksi, tidak bisa untuk keperluan lainya," sambungnya.

Singkatnya, dalam program ini PLN akan memberikan fasilitas cuma-cuma kepada penerima manfaat berupa gratis biaya instlasi, gratis biaya tambah daya, dan gratis kompor indusksi dan seperangkat alat masak. Adapun biaya listrik usai pemasangan ditanggung oleh pemerima manfaat.

"Kalau bulanannya itu ya bayar sendiri. Kami juga memberikan wajan dan panci khusus secara gratis, kalau sisanya bisa dibeli di pasar," ujar Doddy.

PLN Tidak akan Tarik LPG 3 kg Penerima Kompor Induksi Gratis

Dia menjamin, usai penerima hak mendapatkan paket kompor induksi, pihak PLN tak akan menarik atau mengambil kompor maupun tabung elpiji 3 kg milik pelanggan.

Doddy menyebut program ini sebagai sosialisasi penggunaan kompor induksi yang tak mewajibkan pertukaran pelanggan untuk menyerahkan kompor dan tabung elpiji melon mereka.

"Sebetulnya rencananya besarnya penarikan elpiji secara bertahap, tapi PLN tidak mungkin menarik kompor elpiji karena bukan kewenangan kami. Bahwasannya pemerintah melakukan penarikan atau mengendalikan peredaran tabung gas itu persoalan lain, itu domain pemerintah bukan PLN," jelas Doddy.

Dalam satu paket kompor induksi, Doddy menaksir tiap paket bernilai Rp 2,5 juta. Perhitungan ini didasarkan pada harga kompor induksi Rp 1,2 juta, alat masak panci dan wajan Rp 500.000, biaya tambah daya dan instalasi Rp 800.000. "Ini perkiraaan kasar ya, jadi Rp 2,5 juta per paket," tukas Doddy.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu