Pertamina Tambah 69 Titik SPBU BBM Satu Harga di Maluku hingga Papua

ANTARA FOTO/Olha Mulali
Area Manager Communication Relations And CSR Papua Maluku, PT Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun (tengah) mengisi perdana BBM di sepeda motor warga di SPBU Kampung Tofot Distrik Seremuk, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, Selasa (1/11/2022).
Penulis: Happy Fajrian
3/11/2022, 13.46 WIB

BPH Migas dan PT Pertamina (Persero) meresmikan 69 penyalur atau SPBU BBM Satu Harga di wilayah Indonesia Timur. Dengan penambahan tersebut maka saat ini ada total 400 penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia dengan yang terbanyak ada di Maluku dan Papua.

Peresmian dilakukan secara terpusat di Terminal BBM Pertamina Sorong, Papua Barat, dan di dua lokasi SPBU BBM Satu Harga lainnya di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, serta Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada Rabu (2/11).

Penambahan 69 SPBU Satu Harga dilakukan di Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Maluku Utara. Pertamina menargetkan penambahan 183 penyalur hingga 2024 sehingga totalnya menjadi 584.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan program BBM Satu Harga sudah dilaksanakan sejak 2017 yang bertujuan untuk memberikan pemerataan energi di Indonesia khususnya masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Untuk peresmian kali ini dilakukan di 3 tempat, untuk di Sorong sebanyak 25 penyalur, Tojo Una - Una 11 penyalur, dan Halmahera 11 penyalur,” kata Erika pada peresmian di Sorong seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (3/11).

Pada kesempatan yang sama, Senior VP Logistik Integration & Optimization PT Pertamina Patra Niaga, Arief Kurnia Ridianto memaparkan realisasi volume penyaluran BBM 1 Harga terus meningkat setiap tahunnya.

Volume penyaluran SPBU BBM 1 Harga dari 2017 sampai dengan 2021 mencapai 819.876 kilo liter (KL). Sedangkan pada tahun ini, sampai dengan September,  volume BBM yang tersalurkan kepada masyarakat sudah mencapai 313.035 KL.

“Hal ini menunjukkan bahwa program BBM Satu Harga ini telah berhasil memberikan akses energi yang mudah dengan harga yang sama hingga ke wilayah 3T di seluruh Indonesia,” kata Arief.

Sebagai informasi, sebaran 400 Penyalur BBM Satu Harga (Pertamina & AKR) yaitu : Sumatera (63 Penyalur), Kalimantan (90 Penyalur), Sulawesi (42 Penyalur), Jawa & Madura (3 penyalur), Bali(2 penyalur), Nusa Tenggara (68 Penyalur) dan Maluku & Papua (132 Penyalur).

Sementara itu Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan pihaknya akan terus memastikan distribusi ke lembaga penyalur BBM Satu Harga berjalan dengan baik, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas dalam mewujudkan keadilan energi.

Dia menceritakan berbagai tantangan yang dihadapi guna menyalurkan BBM Satu Harga, terutama di daerah 3T yang memerlukan berbagai moda transportasi, mulai dari darat, air, dan udara.

“Dalam proses pendistribusian BBM Satu Harga cukup jamak terjadi pergantian moda transportasi 4 sampai 5 kali, hingga BBM sampai di lembaga penyalur dan kepada masyarakat. Bahkan di daerah tertentu seperti Puncak Jaya Papua, bisa mencapai 6 bahkan 8 kali,” ujarnya.

Meski demikian, dia menyatakan bahwa hal ini adalah bentuk komitmen Pertamina Patra Niaga untuk melaksanakan amanah memastikan akses energi bagi masyarakat.