Menteri ESDM Arifin Tasrif mengabarkan bahwa perusahaan migas asal Italia, ENI, resmi mengakuisisi 62% saham Chevron di proyek Indonesia Deepwater Development atau IDD fase II yang berlokasi di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur.
Dengan manuver tersebut, ENI menjadi pemegang saham mayoritas di proyek IDD dengan 82% kepemilikan. Status kepemilikan mayoritas ini menjadikan ENI sebagai operator proyek IDD. Hal itu disampaikan Arifin selepas dirinya menemui Chevron pada pertengahan pekan ini.
"Insya Allah positif ambil semua yang punya Chevron," kata Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (16/12). Meski begitu, dia enggan mengatakan besaran nilai akuisisi. "Itu rahasianya ENI dong. Kan bisnis," ujarnya.
Sebelum pencaplokan saham mayoritas di proyek IDD, ENI hanya menguasasi 20% saham kepemilikan. Sementara Chevron memiliki 62% saham di IDD dan sisanya dikuasai oleh perusahaan migas asal Cina, Sinopec dengan porsi 18%.
Adapun proyek IDD memiliki lima lapangan gas yang akan dikembangkan dalam proyek ini, yaitu Lapangan Bangka, Gehem, Gendalo, Maha, dan Gandang. Simak databoks berikut:
Sebelumnya, Arifin menyebut kementeriannya bakal menemui pihak ENI untuk memberi ketegasan pada pengerjaan proyek IDD. "Besok saya baru mau ketemu sama orang ENI. Kita mau cepet supaya ada kepastian agar bisa cepat produksi," ujarnya saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR pada Selasa (13/12).
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan bahwa pemerintah dan ENI sudah sepakat untuk menjalankan proyek IDD paling lambat pada awal tahun 2023.
"ENI akan menjalankan mudah-mudahan akhir tahun ini dan awal tahun depan bisa menjalankan IDD," kata Tutuka dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII pada Selasa (13/12).
Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa keputusan ENI nantinya akan sangat menentukan target operasional (onstream) proyek migas itu. Patokan pemerintah, IDD Tahap II akan mulai berproduksi pada 2025.
Proyek IDD merupakan salah satu dari empat proyek strategis nasional atau PSN dengan potensi produksi mencapai 844 million standard cubic feet per day (mmscfd) untuk gas alam dan minyak bumi 27.000 barrel of oil per day (BOPD).
"Calon pengganti Chevron sudah ada dan saat ini sedang proses perubahan operator dijanjikan tahun ini dan proyek IDD sudah mulai bisa jalan sejak tahun depan," kata Dwi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR pada Rabu (16/11).