Pasokan Ketat Hingga Sanksi Rusia Warnai Pergerakan Harga Minyak 2022

Katadata
Ilustrasi kilang minyak.
Penulis: Happy Fajrian
30/12/2022, 11.27 WIB

Penguatan nilai tukar dolar membuat komoditas berdenominasi dolar menjadi investasi yang lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Selain itu, kebijakan nol-Covid di Cina, yang baru dilonggarkan pada Desember, menghancurkan harapan pemulihan permintaan minyak di konsumen nomor dua dunia itu.

Meskipun ekonomi Cina diperkirakan pulih pada 2023, lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut dan kekhawatiran resesi global mengaburkan prospek permintaan komoditas.

“Pelonggaran pembatasan perjalanan baru-baru ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan minyak; namun, peningkatan tajam kasus Covid-19 di Cina telah menimbulkan kekhawatiran serius atas potensi wabah global,” kata John Driscoll, direktur konsultan JTD Energy Services.

Ke depan pada pasokan, sanksi barat akan mendorong Rusia untuk mengalihkan lebih banyak ekspor produk mentah dan olahan dari Eropa ke Asia. Di AS, pertumbuhan produksi di negara-negara penghasil minyak teratas melambat meskipun harga lebih tinggi.

Inflasi, hambatan rantai pasokan, dan ketidakpastian ekonomi telah menyebabkan para eksekutif menurunkan ekspektasi mereka, menurut survei terbaru oleh Federal Reserve Bank of Dallas.

Halaman: