Distribusi Batu Bara Australia Terganggu, HBA Terkerek Naik

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Dermaga Cendrawasih Mustika Indah, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (18/12/2021).
4/1/2023, 14.56 WIB

Kementerian ESDM menetapkan harga batu bara acuan (HBA) Januari 2023 menjadi US$ 305,21 per ton. Angka tersebut naik 8,43% atau US$ 23,73 per ton dari level harga Desember 2022 lalu senilai US$ 281,48 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK), Agung Pribadi, menjelaskan kenaikan HBA dipicu gangguan distribusi batu bara di Australia. Australia yang merupakan salah satu pemasok batu bara global mengalami cuaca buruk.

"Lonjakan harga batu bara Australia yang terjadi saat ini dikarenakan tingginya curah hujan yang menyebabkan terkendalanya angkutan batu bara," kata Agung lewat siaran pers yang dikutip pada Rabu (4/1).

Selain itu, distribusi terkendala proses bongkar muat di pelabuhan muat. "Adanya permasalahan di pelabuhan muat yang memicu terkendalanya pasokan batu bara Australia ke negara importir, seperti Jepang dan Korea juga turut andil," ujar Agung.

Faktor lain yang mengerek kenaikan HBA adalah kenaikan index bulanan Globalcoal Newcastle Index (GCNC) sebesar 16,23% dan Newcastle Export Index (NEX) sebesar 17,88%, meskipun index Platts dan Indonesia Coal Index (ICI) turun sebesar masing-masing 8,81% dan 3,25%.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu