PT Pertamina menyiapkan investasi atau belanja modal senilai US$ 1 milar atau sekira Rp 15,2 triliun pada 2023 untuk pengembangan kilang milik perusahaan.
Namun mayoritas dana tersebut akan dialokasikan untuk penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan yang ditargetkan bisa menjalani tahap pengujian pada 2024.
Wakil Direktur Strategi dan Investasi PT Pertamina, Daniel Syahputra Purba, mengatakan besaran porsi pendanaan kilang tahun ini relatif lebih kecil karena proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Kilang Tuban yang belum masuk dalam tahap produksi.
Adapun pendanaan yang diperlukan untuk memperluas kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan menjadi 360.000 barel per hari mencapai US$ 7,24 miliar.
"Tahun ini alokasi untuk kilang itu kurang lebih US$ 1 miliar, dan yang paling besar sebetulnya untuk Kilang Balikpapan," kata Daniel saat ditemui sepelas acara Energy dan Mining Outlook 2023 CNBC dikutip Jumat (24/2).
Sementara itu, uja Daniel, pembangunan Kilang Tuban masih dalam tahap penyiapan lahan dan pengurukan. Sehingga perseroan belum melakukan pengadaan barang yang ditujukan secara khusus untuk Kilang Tuban. "Karena belum mulai konstruksi, invetasi itu akan besar serapannya jika sudah ada konstruksi," ujar Daniel.
Proyek Kilang Tuban merupakan proyek kerja sama antara PT Pertamina dengan perusahaan Rusia, Rosneft. Kilang ini dibangun dengan kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel. Investasi proyek itu mencapai US$ 3,8 miliar atau sekitar Rp 54,2 triliun.
Pengembangan kilang minyak merupakan proyek stategis nasional (PSN) yang tercantum di dalam Peraturan Presiden RI Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.
Proyek-proyek kilang tersebut yakni perluasan kapasitas Kilang Balongan, ekspansi Kilang Balikpapan, revitalisasi Kilang Cilacap, penambahan kapasitas Kilang Plaju dan perluasan kapasitas Kilang Dumai.
Dari kilang-kilang tersebut, Daniel melaporkan bahwa proyek pengembangan Kilang Balongan dan Kilang Cilacap sudah rampung dan siap untuk mengolah minyak mentah. "Yang pasti untuk Kilang Balongan sudah selesai. Lalu Kilang Cilacap sudah selesai dan masih ada lagi proses lanjutan untuk mengolah green fuel," kata Daniel.