Kepastian Alih Kelola Blok Masela dan IDD akan Diputuskan Akhir April

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas beraktifitas di sekitar Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).
18/4/2023, 11.43 WIB

SKK Migas melaporkan kabar positif terkait kelanjutan dua proyek stategis nasional (PSN) untuk proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) fase II dan pengelolaan Proyek Abadi LNG Blok Masela.

Kepastian mengenai keberlanjutan pengelolaan dua proyek hulu migas tersebut akan ditentukan dalam kesepakatan kunci pada bulan ini.

Kepala SKK Migas, Dwi Soejipto, menyampaikan bahwa perjanjian jual beli saham atau sales and purchase agreement (SPA) hak pengelolaan Chevron di proyek IDD kepada perusahaan migas asal Italia, Eni, bakal diputuskan pada April ini.

"IDD sekarang masih proses dan rencananya SPA akan direncanakan tanda tangan di April ini. Kami sedang menunggu hari -hari ini," kata Dwi dalam konferensi pers Kinerja Hulu Migas Kuartal I tahun 2023, Senin (17/4).

Proyek migas laut dalam yang berlokasi di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur bakal berjalan paling lambat pada awal 2024. Target ini mundur dari rencana pada awal 2023.

Proses peralihan saham IDD antara perusahaan migas asal Italia, ENI dengan Chevron masih berlangsung. ENI bakal menjadi operator proyek dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 82%.

Langkah ENI dalam upaya ambil alih blok migas ini cukup strategis karena telah memiliki fasilitas produksi tak jauh dari IDD, yaitu Blok Muara Bakau dan Lapangan Merakes di Blok East Sepinggan, Kalimantan Timur. Lokasi tersebut paralel dengan lokasi IDD di Cekungan Kutai, provinsi yang sama.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu