Repsol Masih Minati Blok Sakakemang Meski Cadangan Gas Merosot

Katadata
Blok Minyak dan Gas
16/5/2023, 09.47 WIB

Selain itu SKK Migas akan memberikan rekomendasi insentif apabila kontraktor menganggap penerapan teknologi penangkap karbon tidak ekonomis dan menambah biaya operasional lapangan migas. Insentif yang diberikan berupa penambahan split untuk kontraktor, baik untuk kontrak Cost Recovery maupun Gross Split.

Lebih lanjut, meski mengalami penurunan cadangan, Dwi menilai pengembangan Blok Sakakemang masih sangat ekonomis. Hal itu disebabkan proyek tersebut akan terhubung ke sejumlah saluran gas di Singapura dan Jawa Barat. 

Selain Repsol, perusahaan migas asal Malaysia Petroliam Nasional Berhad (Petronas) juga berminat untuk berperan dalam pengelolaan Blok Sakakemang. "Di situ ada Petronas juga, tentu saja mereka tetap berminat dengan Sakakemang," ujar Dwi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Tutuka Ariadji, menyampaikan bahwa cadangan gas di Blok Sakakemang masih berjalan fluktuatif. Dia mengatakan bahwa cadangan gas yang terpantau kian menunjukan hasil yang positif. 

"Revisi PoD lebih bagus. Cadangan Sakakemang tidak serendah itu, yang dulu kan turun signifkan sampai 250 BCF, sekarang kembali naik," kata Tutuka, di lokasi yang sama.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu