Usai Tetapkan Toll Fee, ESDM Umumkan Operator Gas Proyek Cisem Agustus

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi infrastruktur gas.
21/7/2023, 14.56 WIB

Kementerian ESDM menawarkan tarif penyaluran gas bumi alias toll fee proyek Cisem tahap I yakni jaringan gas pipa transmisi Cirebon-Semarang yang mencakup ruas Semarang-Batang di rentang US$ 0,25-0,27 per juta metrik british thermal unit (MMBtu).

Pengajuan harga tersebut belakangan disambut oleh empat anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang ikut dalam lelang terbatas calon operator atau transporter gas pipa transmisi Cisem tahap I. Pemerintah berencana untuk mengumumkan badan usaha pemenang lelang pada akhir Juli atau awal Agustus.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi, Laode Sulaeman, beranggapan bahwa besaran tarif toll fee yang ditawarkan oleh pemerintah mampu menarik minat sejumlah badan usaha untuk menjadi transporter gas pipa transmisi Cisem tahap I.

Laode menjelaskan, badan usaha yang ditetapkan sebagai operator gas pipa transmisi Cisem tahap I nantinya akan bekerja sama dengan badan usaha pemerintah dan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi atau Lemigas.

Model kolaborasi tersebut nantinya akan mengatur kepemilikan aset yang berada di bawah tanggung jawab pemerintah, sehingga beban depresiasi tidak ditanggung oleh badan usaha terpilih.

"Rentang toll fee di kisaran US$ 0,25-0,27 per MMBtu. Ini menarik, karena dalam format kerja sama ini, badan usaha terpilih akan melakukan kerja sama dengan lembaga Badan Layanan Umum milik Pemerintah," kata Laode lewat pesan singkat pada Jumat (21/7).

Laode menambahkan, pemerintah akan segera merilis pengumuman pemenang lelang operator gas pipa transmisi Cisem tahap I paling lambat pada Agustus. Hal tersebut menyusul target penyelesaian konstruksi pipa gas bumi ruas Semarang-Batang itu rampung pada bulan yang sama.

"Karena Pipa Cisem I konstruksinya harus sudah selesai di Agustus 2023, maka operatornya harus terbentuk sebelum masa konstruksi berakhir," ujar Laode.

Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji mengungkapkan bahwa saat ini progres pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem tahap I pada 16 Juli mencapai 96%.

Pipa gas bumi ruas Semarang-Batang itu ditargetkan selesai pada Agustus 2023. Proyek pipa gas bumi sepanjang 60 kilometer (km) itu dibangun sejak Mei 2022. Pendanaannya berasal dari APBN lewat skema multi years contract.

Pipa itu memiliki diameter pipa 20 inci untuk mentransmisikan gas bumi dengan kapasitas 116 - 235 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dari Stasiun ESDM Semarang di Tambakrejo. Fasilitas itu membentang ke jalan nasional di utara Kota Semarang hingga pintu tol Krapyak dan melalui tol Semarang - Batang menuju Stasiun ESDM Batang.

Pemanfaatan pipa Cisem tahap I ini telah dinanti oleh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 39,42 MMSCFD dari 26 perusahan di KEK Kendal hingga tahun 2026.

Selain itu, pengadaan pipa gas Cisem tahap I juga bakal menyuplai kebutuhan gas di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan proyeksi kebutuhan gas 25,83 MMSCFD dari 14 perusahaan di KITB Fase I hingga tahun 2028.

Proyek pipa gas bumi Rp 1,17 triliun tersebut diharapkan memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi dan dapat diakses masyarakat secara berkelanjutan, terutama untuk kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan industri seperti KITB, KEK dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang di Jawa Tengah.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu