Indonesia dan Malaysia Sepakat Kembangkan Penyimpanan Karbon Migas

Dok. Pertamina
Ilustrasi, kilang Pertamina.
12/9/2023, 07.59 WIB

Indonesia dan Malaysia telah sepakat untuk menerapkan teknologi penyimpanan karbon atau Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Karbon yang disimpan khususnya berasal dari sektor hulu minyak dan gas bumi atau migas.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral  ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan kesepakatan tersebut terjalin untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Jadi baik dari Indonesia maupun Malaysia telah mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan teknologi penyimpanan karbondioksida," ujar Tutuka saat ditemui awak media di sela acara International and Indonesia CCS (IICCS) Forum, Jakarta, Senin (11/9).

Dia menyebutkan, berdasarkan penelitian, potensi penyimpanan karbon di sektor migas Indonesia dan Malaysia sekitar 4,31 gigaton CO2. Potensi yang sangat besar itu dapat digunakan lebih cepat untuk mendukung pengurangan emisi.

Selain Indonesia dan Malaysia, Thailand juga berencana akan mengembangkan teknologi penyimpanan karbon tersebut. Saat ini, Thailand tengah membuat regulasi teknologi tersebut.

 "Semoga ke depannya negara Asia Pasifik lainnya bisa mengembangkan teknologi penyimpanan karbon ini," kata dia.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira