PT Pertamina International Shipping (PIS) melakukan penambahan dua armada kapal tanker very large gas carrier (VLGC). Armada tersebut merupakan kapal tanker gas raksasa yang akan dimanfaatkan untuk mengangkut komoditas LPG baik di dalam maupun luar negeri.
“Kehadiran dua kapal VLGC ini bisa meningkatkan kemampuan Pertamina Group dalam mengamankan pasokan energi untuk mendukung ketahanan energi nasional,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melalui siaran pers pada Rabu (10/1).
Kedua tanker ini diluncurkan secara resmi pada Selasa (9/1) oleh Nicke serta pihak terkait. Tanker ini berukuran masing-masing sepanjang 2 kali lapangan sepak bola yang dibangun di galangan Hyundai Samho, Korea Selatan.
Kepemilikan atas dua tanker ini merupakan hasil kerja sama PIS dengan perusahaan trading energi global, BGN, yang dimulai sejak penandatanganan nota kesepahaman (MoU), Desember 2022 lalu
Dua VLGC ini diberi nama VLGC Pertamina Gas Tulip dan VLGC Pertamina Gas Bergenia. Untuk diketahui, VLGC ini merupakan kapal tanker gas raksasa terbesar di dunia dengan penggunaan teknologi terkini dan ramah lingkungan.
Nama tersebut dipilih sebab memiliki arti istimewa baik bagi kedua pihak di mana Bunga Tulip melambangkan kemegahan, sementara Bunga Bergenia melambangkan kekuatan.
“VLGC ini juga telah memenuhi syarat untuk berlayar di kancah internasional, sehingga bisa memperluas ekspansi market di pasar global untuk mengharumkan nama Indonesia,” ujar Nicke.
CEO PIS Yoki Firnandi menyampaikan bahwa PIS memiliki peran penting dalam menjamin distribusi energi nasional yang merupakan negara kepulauan. Yoki menyebut PIS memang berencana untuk terus menambah armada tanker untuk pengangkutan LPG maupun komoditas gas lainnya.
“Kita berencana menambah 6 VLGC di 2024 ini, dimulai dengan 2 VLGC di awal tahun, yang nantinya juga bisa memperkuat posisi PIS di bisnis angkutan LPG dunia. Pembelian VLGC juga sejalan dengan misi kami menjadi perusahaan maritim logistik yang mendukung bisnis energi hijau,” kata Yoki.
Kapal ramah lingkungan ini mempunyai beberapa keunggulan. Mulai dari tangki dual fuel, yang memungkinkan kapal untuk mengoptimalkan bahan bakar bersulfur rendah dan juga gas. Kapal ini, tidak hanya bisa mengangkut gas atau LPG, tetapi juga bisa mengangkut komoditas petrokimia seperti amonia.
Teknologi terkini yang dimiliki dua kapal VLGC juga disebut bisa meningkatkan speed kapal dengan penggunaan bahan bakar bahkan lebih efisien hingga 16%. Tidak hanya itu, kapal ini juga telah memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR) dalam operasionalnya.
Melalui penambahan kapal ini, armada kapal milik PIS kini bertambah jadi 97 unit dengan 61 kapal tanker beroperasi di rute internasional. “Kami optimistis jumlah ini bisa terus bertambah kedepannya, sesuai dengan target perusahaan,” ucap Yoki.