Target Produksi Migas 1 Juta Barel Mundur 3 Tahun, Ini Penyebabnya

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/tom.
Petugas melakukan pengecekan meter flow fuel instrument di Stasiun Pengumpul ABG Pertamina EP Jatibarang Field di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).
Penulis: Happy Fajrian
18/3/2024, 16.24 WIB

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengakui bahwa target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030 kemungkinan akan mundur 3 tahun atau baru tercapai pada 2033.

Dwi mengungkapkan bahwa salah satu penyebab mundurnya pencapaian target tersebut adalah terjadinya pandemi Covid-19 pada akhir 2019/awal 2020 yang berlangsung hingga 2023.

“Intinya memang mundur sekitar 2-3 tahun karena pandemi yang harus kita hadapi,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, dikutip Senin (18/3).

Dia menjelaskan bahwa target produksi 1 juta barel minyak dan gas 12 BSCFD dirumuskan dalam long term planning (LTP) atau target jangka panjang yang dibuat pada 2019.

“Waktu itu mereview berbagai project, berbagai opportunity yang memungkinkan, sehingga membuat target 2030 dengan 1 juta barel minyak dan 12 BSCFD gas. Bahkan pada 2019 ada CEO forum di mana seluruh KKKS menandatangani komitmen untuk menjalankan apa yang dituangkan dalam LTP,” kata Dwi.

Namun menjelang akhir 2019 dan awal 2020, pandemi Covid-19 melanda dunia. Hal ini membuat berbagai kegiatan di lapangan, proyek dan sebagainya terbatas. “Sehingga terjadi kemunduran-kemunduran proyek,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani