Harga Minyak, Emas, Tembaga Naik Signifikan Jika AS Pangkas Suku Bunga

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Seapup 1 Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).
Penulis: Happy Fajrian
25/3/2024, 17.28 WIB

Goldman Sachs memprediksi harga-harga komoditas energi dan tambang akan meningkat tahun ini didorong oleh penurunan suku bunga oleh bank sentral. Bank investasi yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS), ini melihat potensi kenaikan harga komoditas hingga 15%.

“Suku bunga yang lebih rendah akan membantu pemulihan industri manufaktur dan merangsang permintaan konsumen meski risiko geopolitik terus berlanjut,” tulis analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan seperti dikutip Bloomberg, Senin (25/3).

Para analis bank tersebut menyebut bahwa minyak mentah, aluminium, tembaga, dan emas, sebagai beberapa komoditas yang harganya dapat meningkat signifikan tahun ini berkat perubahan prospek ekonomi.

“Kami menemukan bahwa penurunan suku bunga AS di lingkungan non-resesi menyebabkan harga komoditas lebih tinggi, dengan dorongan terbesar pada logam, khususnya tembaga dan emas, diikuti oleh minyak mentah,” tulis mereka.

“Dampak positif terhadap harga cenderung meningkat sejalan dengan waktu, seiring dengan masuknya dorongan pertumbuhan dari kondisi keuangan yang lebih longgar,” kata analis Goldman Sachs.

Halaman: