PHE Siapkan Rencana Pengembangan 5 Lapangan Migas Baru, Ini Daftarnya

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Foto udara anjungan lepas pantai Sepinggan Field Daerah Operasi Bagian Selatan (DOBS) Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Kalimantan Timur, Selasa (26/3/2024).
Penulis: Mela Syaharani
27/3/2024, 15.04 WIB

Pertamina Hulu Energi (PHE) tengah menyiapkan rencana pengembangan lima temuan lapangan migas yang masuk ke dalam program jangka panjang.

Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengatakan dalam program jangka panjang PHE Group akan melakukan langkah pengembangan, eksplorasi, hingga mulai mengembangkan lapangan eksplorasi baru mereka.

Dalam paparan PHE, terdapat lima temuan lapangan baru PHE yang akan dikembangkan dalam program jangka panjang. Chalid menjelaskan, program jangka panjang ini di dibagi per regional. Salah satu lapangan yang disebutkan Chalid adalah lapangan eksplorasi GQX di wilayah kerja Offshore Northwest Java (ONWJ).

“Ada lapangan GQX di ONWJ, mudah-mudahan ini sedang berproses untuk POD (rencana pengembangan) sehingga bisa melakukan pengembangan lanjutan,” kata Chalid dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI pada Rabu (27/3).

Lebih lanjut Chalid mengatakan bahwa lapangan GQX masih diperlukan adanya pembuktian satu sumur lagi dari eksplorasi. “Kemudian prosesnya juga POD, dan yang lain-lain, kemudian ada keputusan akhir investasi (FID) segala macem,” ujarnya.

Melalui serangkaian proses tersebut, Chalid memperkirakan lapangan GQX berpotensi onstream dalam tiga sampai empat tahun ke depan. “Mungkin di 2027 atau 2028 untuk onstream,” ujarnya.

Adapun potensi dan jumlah cadangan dari lapangan GQX Chalid menyebut belum banyak informasi yang dapat diperoleh. Namun dia mengatakan lapangan ini mengandung minyak. “Prospeknya minyak, berapa besar potensinya ya belum tahu. Ini masih temuan awal bahwa itu minyak, cuma ya kami akan lihat nanti,” kata dia.

Tidak hanya pada regional II Jawa, PHE Grup juga akan melakukan pengembangan bagi lapangan yang baru mereka temukan. Pada regional I Sumatra, terdapat dua temuan baru yang akan dikembangkan.

“Untuk regional satu, di wilayah kerja (WK) Rokan ada temuan baru yang akan beralih ke pengembangan yakni lapangan Mindal Emas,” ucapnya.

Tidak hanya Mindal Emas, di Sumatra juga akan dilakukan pengembangan sumur eksplorasi lain di luar WK Rokan. “Ada pengembangan sumur eksplorasi Wilela, ini juga gas yang dekat dengan eksisting facility bisa menambah pasokan yang ada sekarang,” ujarnya.

Selanjutnya, ada lapangan eksplorasi yang akan dikembakan yakni Lapangan Manpatu di Kalimantan Timur. Terakhir PHE juga akan mulai mengembangkan Lapangan Abadi Masela.

Meski lapangan ini sudah ditemukan lebih dari 20 tahun lalu, namun PHE mulai memiliki participant interest (PI) pada lapangan gas raksasa itu sejak 2023. “Lapangan Abadi Masela yang akan dikembangkan, PHE memiliki PI 20% disana,” kata dia.

Kunjungan Menteri ESDM ke ONWJ

Sebagai informasi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif baru saja melakukan peninjauan proyek lapangan Zulu dan GQX di PHE ONWJ pada Selasa (26/3).

"Saya ingin melihat lebih dekat di sini, yang masih mempunyai prospek, yaitu Lapangan Zulu dan GQX Complex, dan kita sudah sepakat untuk mempercepat pengembangan yang Lapangan GOX sehingga cepat untuk berproduksi lagi," kata Arifin dalam siaran pers yang dikutip pada Rabu (27/3).

Lapangan Zulu pertama kali ditemukan pada 1974 namun hingga saat ini masih memiliki prospek untuk bisa dikembangkan. "Perlu adanya efisiensi waktu dalam mengembangkan GQX Complex karena potensinya yang besar," ujar Arifin.

Menteri Arifin mengingatkan pentingnya menjaga semangat untuk mengupayakan peningkatan produksi minyak seiring terus meningkatnya kebutuhan agar tidak semakin besar impor yang dibutuhkan.

"Semangat tetap dijaga karena minyak itu kebutuhan yang vital harus dijaga ketersediaannya, jangan sampai demandnya terus bertambah produksinya turun, karena itu terus kita upayakan kalau turun, turunya pelan-pelan, kalau bisa ditambah kenapa tidak," ucap Arifin.

PHE ONWJ memiliki area operasi lepas pantai yang luas di perairan Utara Jawa Barat. Wilayah kerja PHE ONWJ membentang seluas 8.300 kilometer persegi dari Kepulauan Seribu hingga Cirebon, Jawa Barat.

Aset ini mengoperasikan lebih dari 200 anjungan lepas pantai dan lebih dari 200 sumur aktif. PHE ONWJ dikenal kehandalannya dalam mengoperasikan fasilitas operasi migas lepas pantai.

Reporter: Mela Syaharani